Pertemuan Tim e-Health

Banyaknya masyarakat yang memperoleh pengobatan pada beberapa layanan kesehatan, menjadikan adanya alasan pentingnya memadukan data pasien yang periksa di luar Puskesmas ke dalam e-Puskesmas. Hal ini karena seseorang mungkin melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman maupun kebiasaan orang tersebut.
Gagasan mengenai hal itu sebenarnya bukan merupakan hal baru. Semenjak diluncurkan program SMARThealth Extend di Kabupaten Malang pada tahun 2016, hal itu juga sudah mengemuka. Tujuannya agar supaya terjadi integrasi data pasien yang diperiksa di Ponkesdes maupun Posbindu bisa juga masuk ke dalam e-Puskesmas.


Sehubungan dengan akan diimplementasikan replikasi program SMARThealth ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Malang, maka peneliti SMARThealth berusaha memfasilitasi sebuah pertemuan Tim e-Health, yang digelar di Ijen Suites Resort & Convention Hotel Malang, dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 25 Juni 2019. Tujuan pertemuan tersebut adalah agar bisa dilakukan integrasi data skrining yang dilakukan oleh kader SMARThealth bersama perawat/bidan Ponkesdes ke dalam e-Puskesmas.
Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Dr. Devarsetty Praveen (The George Institute for Global Health), Luke Watson (Honed Digital), Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D. (FIA UB), Yudiono, S.KP, M.Kes (Dinkes Kabupaten  Malang), Achwan Sarwono, S.Kom (Dinkes Kabupaten Malang), Dimas Rangga Bastian (PT. Infokes Indonesia), Ihsan Fauzi Rahman (PT. Infokes Indonesia), Ismiarta Aknuranda, S.T., M.Sc., Ph.D. (Filkom UB), Widhy Hayuhardhika Nugraha Putra, S.Kom., M.Kom. (Filkom UB), Falih Farhan, S.Kom. (Filkom UB), Muhammad Ridho Kurniawan Pratama, S.Kom. (Filkom UB), Musyawati (Telkom), dan Rizky Andawasatya (Telkom).


Dipandu oleh pembawa acara, yang tak lain adalah peneliti SMARThealth Sujarwoto, S.IP, M.Si., MAP, Ph.D, pada pertemuan hari pertama diawali dengan perkenalan antar peserta yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan paparan sekilas mengenai SMARThealth oleh peneliti SMARThealth.
Setelah itu diisi penuh dengan paparan dari PT. Infokes Indonesia tentang apa itu e-Puskesmas. Kenapa menghadirkan PT. Infokes Indonesia karena perusahaan itulah yang dipercaya oleh Pemerintah untuk mendesain e-Puskesmas. Pemateri dari PT. Infokes Indonesia adalah Ihsan Fauzi Rahman.
Usai paparan tersebut terjadi diskusi di antara para peserta yang hadir. Mereka umumnya memikirkan masalah bridging data. Bridging data adalah menyelaraskan dua data dalam sistem yang berbeda tanpa adanya intervensi dari masing-masing data sistem lain sehingga keamanan data tetap terjaga.


Agenda hari kedua dalam pertemuan itu, peserta pertemuan dijadwalkan berkunjung ke Puskesmas Wagir. Berangkat dari Ijen Suites Hotel sekitar pukul 09.00 WIB dipandu oleh staf Evapor Dinkes Kabupaten Malang.
Di Puskesmas Wagir Atas, peserta pertemuan disambut oleh Kepala Pusksemas Wagir drg. Prima Puspito Rini. Setelah staf Evapor Dinkes Kabupaten Malang menjelaskan maksud dari kunjungan peserta pertemuan itu, drg. Prima mengajak berkeliling ke beberapa ruangan yang ada di Puskesmas Wagir Atas untuk melihat penggunaan e-Puskesmas. Termasuk menyaksikan dr. Elly Hamidah Seputri sedang menginput data ke dalam e-Puskesmas.


Setelah dirasa cukup, peserta pertemuan kemudian menuju ke Puskesmas Wagir Bawah. Mereka di sana tidaklah begitu lama seperti di Puskesmas Wagir Atas. Mereka hanya menengok bagian ruangan pengobatannya terus langsung balik ke Ijen Suites Hotel untuk makan siang.
Selesai ishoma (istirahat sholat makan), peserta pertemuan meneruskan diskusi lagi. Kali ini diskusi lebih membahas ke bahasa pemrograman. Ihsan Fauzi Rahman menjelaskan aplikasi yang mendukung e-Puskesmas, sedangkan Achwan Sarwono lebih kepada pemakaian e-Puskesmas di lingkungan Dinkes Kabupaten Malang. Dengan translator dari Sujarwoto, Luke Watson, seorang programmer yang didatangkan dari Austalia oleh Dr. Devarsetty Praveen (The George Institute for Global Health) ini akhirnya mengetahuinya. Dari situlah akhirnya bisa ditemukan cara mengawali bridging data tersebut.
Seperti hari pertama, pertemuan yang kedua ini juga berakhir sore hari. Umumnya mereka merasa lega setelah melalui serangkaian diskusi untuk menemukan cara melakukan bridging data yang baik. Sehingga, data yang diinput oleh kader SMARThealth atau perawat bidan Ponkesdes bukan mustahil kelak bakal bisa terintegrasi secara langsung ke dalam e-Puskesmas ketika ditekan simpan dan upload dari tablet yang dipegang oleh kader maupun perawat/bidan tersebut. *** [250619]

0 Comments: