Diskusi dengan Elizabeth Pisani di Ruang Rapat Jurusan Farmasi FKUB

Pada hari Senin, 23 September 2019 Tim SMARThealth mendapat undangan diskusi dengan Elizabeth Pisani di Ruang Rapat Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang. Diskusi dipandu oleh Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) yang tidak lain merupakan salah satu peneliti utama SMARThealth, dan dihadiri oleh empat peneliti farmasi dari jurusan Farmasi FKUB yang terdiri dari Ferri Widodo, S.Si., M. Biomed., Apt (dosen Departemen Farmasetika), Alvan Febrian Shalas, S. Farm., M. Farm., Apt. (dosen Departemen Kimia Farmasi), Bachtiar Rifa Pratita Ihsan, S. Farm., M. Farm., Apt. (dosen Departemen Kimia Farmasi), Ayuk Lawuningtyas Hariadini, S.Farm., M. Farm., Apt. (dosen Departemen Farmasi Komunitas), dan Dr. Dra. Diana Lyrawati, M. Kes., Ph.D., Apt. (Ketua Jurusan Farmasi FKUB) serta Budiarto Eko Kusumo selaku Koordinator Program SMARThealth.


Sedangkan Elizabeth Pisani, Ph.D hadir dengan rombongannya yang terdiri dari dua orang Indonesia, yaitu Amalia Hasnida (peneliti di Eramus Universiteit Rotterdam, Belanda) dan Aksari Dewi (Project Coordinator di United State Pharmacopeial Convention). Elizabeth Pisani sendiri dikenal sebagai penulis dan peneliti terkemuka.


Dilansir dari laman Deutsche Welle (DW) yang merupakan penyiaran publik internasional dari Jerman, dijelaskan bahwa Elizabeth Pisani adalah seorang warga Amerika Serikat yang sekarang menetap di London. Dia menamatkan studinya di Oxford University jurusan Sastra Klasik China pada tahun 1986, lalu bekerja sebagai wartawan. Tahun 1989 dia pernah bekerja di Indonesia sebagai koresponden untuk kantor berita Reuters.


Dia kemudian melanjutkan studi ke Inggris dan beralih profesi menjadi spesialis demografi penyakit di daerah topis. Dia sempat melakukan penelitian untuk PBB dan Bank Dunia, dan mendalami tentang penyebaran HIV/AIDS di Asia.
Tahun 2008 dia menerbitkan buku pertamanya tentang pengalaman selama penelitiannya. Buku itu diberi judul “The Wisdom of Whores”.
Peneliti yang pernah menjelajah Indonesia selama 13 bulan di tahun 2011 ini dikenal tidak canggung untuk masuk dari satu daerah ke daerah lain yang ada di Indonesia. Ketika melakukan perjalanan itu, mottonya adalah “Jangan pernah menolak satu undangan”.
Selang delapan tahun, dia kembali lagi ke Indonesia. Kali ini dia mampir ke Malang untuk berjumpa dan mengajak diskusi dengan FKUB dan Tim SMARThealth. Dalam diskusi tersebut, dia memperlihatkan ketertarikan perihal obat-obatan yang ada di Indonesia.
Diskusi ini merupakan pintu awal untuk membuka jalan dalam bentuk kerjasama penelitian di Indonesia, dan Tim SMARThealth siap digandeng untuk penelitian tersebut. *** [230919]


0 Comments: