Kunjungan Tenaga Kesehatan Kepanjen ke RW 01

Pandemi wabah corona atau Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang masih berlangsung, memberikan dampak ke semua sendi kehidupan. Salah satu di antaranya di sektor informal gegara anjuran pemerintah untuk social distancing atau physical distancing.
Hal ini berdampak kepada masyarakat yang menggeluti pekerjaan berjualan bakso. Salah seorang warga RW 01 Kepanjen yang telah lama mengadu peruntungan dengan berjualan bakso di Bali, harus menghadapi kenyataan untuk ‘mengakhiri’ sementara jualan baksonya, dan ia pun memilih kembali ke Kepanjen.


Sabtu dini hari (25/04/2020) ia pun tiba di Kepanjen. Kebetulan istrinya yang sedang menanti kelahiran anaknya tergolong melek informasi berkenaan dengan COVID-19. Atas inisiatif pasangan hidupnya, pagi harinya istrinya menjumpai kader kesehatan Indri Astutik untuk melaporkan kepulangan suaminya tersebut.
Sang istri juga berceritera kepada kader kesehatan tersebut akan membawa suaminya periksa ke bidan swasta, sekalian memeriksakan kandungannya. Akan tetapi di tengah situasi kewaspadaan COVID-19, kader kesehatan tersebut menyarankan agar diperiksa oleh tenaga kesehatan yang ada di Ponkesdes Panji Husada.


Kemudian kader kesehatan segera menghubungi tenaga kesehatan serta memberikan nomor telepon warga yang pulang dari Bali untuk dihubungi langsung oleh tenaga kesehatan tersebut perihal kunjungan pemeriksaan. Sementara itu, sang istri disarankan oleh kader kesehatan agar supaya juga melaporkan kepulangan suaminya kepada Ketua RT maupun Ketua RW setempat.
Esok harinya, tenaga kesehatan yang didampingi Lurah Kepanjen Sugeng, S.E., dan Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Putriani berkunjung ke rumah warga tersebut di lingkungan RW 01.
Kunjungan tenaga kesehatan yang terdiri dari perawat Nurul Masfiyah dan bidan Reny Dewi Prasasti itu dalam rangka melakukan skrining terhadap warga Kepanjen yang pulang dari luar daerah terdampak. Tujuan dari skrining tersebut adalah untuk mengetahui gejala maupun riwayat risiko bagi warga yang telah melakukan perjalanan dari Bali menuju ke Kepanjen. Tak lain hal ini dimaksudkan dalam rangka upaya melindungi masyarakat dan sekaligus meminimalisir dampak pandemi wabah COVID-19.
Setelah melakukan skrining, tenaga kesehatan menghimbau kepada warga tersebut agar melakukan isolasi diri di rumah selama 14 hari, dan tenaga kesehatan akan memantaunya setiap dua hari sekali melalui WhatsApp. *** [250420]


Penulis : Budiarto Eko Kusumo Penyunting Naskah: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo


0 Comments: