Sambangi Ruang Pemeriksaan COVID-19 di Desa Sepanjang

Rabu siang ini (20/05/2020), saya sempat singgah di Balai Desa Sepanjang sepulang dari keperluan di dusun Kasin. Kebetulan di balai desa itu sedang ada penyerahan BLT Dana Desa bagi warga miskin terdampak COVID-19 Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang di bulan Mei Tahun 2020.
Di sela-sela melihat pembagian BLT itu, saya pun sempat bertemu dengan salah seorang Kepala Dusun Kasin saat sedang mengobrol dengan asisten bidan yang bertugas di bawah asuhan bidan Ponkesdes Desa Sepanjang, Hermin Ningsih. Dari obrolan itu, saya mendengar akan ada warga yang melakukan pemeriksaan.

Bidan Hermin Ningsih periksa pemudik

Mendengar ini saya jadi ingin menyambangi dan sekaligus menyaksikan lebih dekat mengenai Ruang Pemeriksaan Pelaku Perjalanan Dari Zona Merah Dan Atau Luar Negeri Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi. Ketertarikan ini semata-mata karena dari desa-desa SMARThealth, baru di Sepanjang ini dijumpai ruang pemeriksaan COVID-19 dengan tempat tidur di luar Ponkesdes.
Ide membuat ruang pemeriksaan ini berasal dari bidan Ponkesedes Sepanjang yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa setempat dan didukung oleh Tim Satgas COVID-19 setempat. Kolaborasi yang apik ini diwujudkan pada saat ada kunjungan Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, M.M. pada 15 April 2020. Kunjungan Bupati Malang ke Desa Sepanjang adalah dalam rangka penyaluran bantuan beras dampak sosial COVID-19.

Ruang Pemeriksaan COVID-19

Usai penyaluran tersebut, Bupati Malang menyempatkan diri meninjau ruang pemeriksaan tersebut. Ruang pemeriksaan itu menempati ruang kelas B PAUD Cempaka, yang lokasinya berada di sebelah timur Pendopo Desa Sepanjang. Menurut Ketua PKK Desa Sepanjang, berhubung PAUD diliburkan maka ruang kelasnya sementara ini ‘disulap’ menjadi ruang pemeriksaan COVID-19 ini dulu.
Dari semenjak difungsikan sebagai ruang pemeriksaan hingga sekarang ini, berdasarkan keterangan bidan Hermin, sudah ada 75-an orang yang diperiksa di ruangan ini. Kalau di rata-rata per harinya ada dua orang warga yang memeriksakan diri di sini.
Hari ini kebetulan ada warga yang boro di Subang, Jawa Barat melakukan mudik. Warga Kasin yang berumur 42 tahun ini bekerja dalam pemasangan jaringan listrik di sana. Begitu pagi sampai di Sepanjang, siang harinya langsung menjumpai bidan Hermin untuk melakukan pemeriksaan di ruangan tersebut.

Banner Lawan COVID-19

Seperti diketahui Tim Relawan COVID-19 yang diketuai oleh Kepala Desa Sepanjang Syaiful Anwar yang bermitra dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serma Agus Heriawan dan Bintara Pembinaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Bripda Pradika Rendy, dibantu oleh perangkat desa, ketua RW/RT, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan karang taruna. Mereka bahu membahu dengan tekad memutus penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) guna meminimalisir dampak pandemi wabah COVID-19.
Mereka gencar melakukan sosialisasi penyebaran virus COVID-19 kepada warga desa Sepanjang. Hasilnya, setiap ada warga desa Sepanjang yang pulang dari perantauan bisa cepat dipantau dan atas kesadarannya sendiri pelaku perjalanan tersebut bergegas memeriksakan diri.

Bidan Hermin Ningsih memperlihatkan peta pemantauan COVID-19

Kebetulan warga dusun Kasin yang diperiksa oleh bidan Hermin tersebut, sesungguhnya telah menerapkan aturan dari perusahaannya untuk para karyawannya. Ketika mau melakukan perjalanan dari Subang menuju ke Lamongan (kantor pusat) kemudian diteruskan ke Gondanglegi, warga dusun Kasin itu telah memeriksakan diri terlebih dahulu di Puskesmas setempat di daerah Subang yang dilampiri dengan surat tugas dari perusahaan kontraktor di mana ia kerja.
Setelah sampai di desanya, ia pun dengan sukarela memeriksakan kembali kepada bidan desa setempat di ruang pemeriksaan COVID-19 desa tersebut. Dalam pemeriksaan itu, bidan Hermin melakukan skrining dengan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemudik. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan suhu badan dengan menggunakan Infrared Thermometer Gun. Setelah itu, pemudik baru dianjurkan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Kesediaan itu ‘direkam’ dalam informed consent perihal isolasi mandiri yang ditandatangani oleh pemudik. Tenaga kesehatan akan memantau lagi seminggu setelah pemeriksaan ini.
Usai pemeriksaan pemudik, saya diperlihatkan oleh bidan Hermin sebuah peta desa Sepanjang buatan Tim SMARThealth yang telah dimodif menjadi peta pemantauan COVID-19 per RT/RW. Dalam peta tersebut, yang semula terpampang foto kader SMARThealth, sekarang berisi foto Kepala Dusun (Kadus) yang ada di Desa Sepanjang. Di bawah foto tersebut, akan terisi update jumlah pasien dalam pemantauan (PDP), jumlah orang dalam pemantauan (ODP), dan jumlah orang tanpa gejala (OTG). Kemudian jumlah tersebut direkapitulasi untuk dilaporkan oleh Tim Satgas COVID-19 Desa Sepanjang kepada Tim Satgas COVId-19 Kecamatan hingga Kabupaten. *** [200520]


Penulis : Budiarto Eko Kusumo Penyunting Naskah: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo


0 Comments: