Pilot Test SMARThealth
Sabtu tanggal 30 Juli 2016, kira-kira pukul 10.00 WIB sampai sore hari di Desa Parangargo, Kec. Wagir, pilot test pertama dalam penelitian SMARThealth ini dilaksanakan. Pilot test ini dilakukan untuk mengukur keefektifan dari aplikasi berbasis android yang berisi sejumlah pertanyaan dan pengukuran kesehatan.
Pilot test ini dilakukan oleh dua orang, yaitu peneliti utama SMARThealth dan Program Coordinator, dan di lapangannya didampingi oleh Dimas Kurniawan, perawat Puskesmas Wagir. Selama dua hari pilot test di Parangargo, berhasil mewawancarai 16 orang setempat.
Dalam melaksanakan pilot test selama dua hari itu, peneliti sempat mengalami sejumlah kendala di lapangan. Kendala yang dihadapi oleh peneliti adalah kesulitan mencari responden pada jam kerja karena umumnya warga Parangargo banyak yang bekerja di pabrik rokok yang ada di Wagir, dan penolakan dari warga yang berumur 40 tahun ke atas untuk berpartisipasi karena takut dengan jarum suntik (lancet).
Dari pilot test selama dua hari itu setidaknya peneliti SMARThealth sudah mendapat gambaran kelak bila program SMARThealth diimplementasikan di Kab. Malang, dan pengalaman pilot test ini juga menjadi bekal bagi peneliti ketika memberikan materi pada saat training enumerator maupun kader kesehatan.
Pilot test ini kemudian dilanjutkan oleh Supervisor Tim (Enumerator) ketika sedang mengikuti training. Pada hari terakhir training, 4 supervisor yang bakal bertugas di Kab. Malang, diajak oleh peneliti untuk mencoba aplikasi lagi di desa yang menjadi tempat pilot test oleh peneliti dan Program Coordinator.
Dari 4 supervisor itu berhasil diwawancarai sebanyak 86 warga yang berumur 40 tahun ke atas. Secara keseluruhan responden mampu memahami dan menjawab pertanyaan dasar. Hanya ada beberapa catatan mengenai pertanyaan yang kurang jelas dimengerti oleh responden. *** [120816]
Pilot test ini dilakukan oleh dua orang, yaitu peneliti utama SMARThealth dan Program Coordinator, dan di lapangannya didampingi oleh Dimas Kurniawan, perawat Puskesmas Wagir. Selama dua hari pilot test di Parangargo, berhasil mewawancarai 16 orang setempat.
Dalam melaksanakan pilot test selama dua hari itu, peneliti sempat mengalami sejumlah kendala di lapangan. Kendala yang dihadapi oleh peneliti adalah kesulitan mencari responden pada jam kerja karena umumnya warga Parangargo banyak yang bekerja di pabrik rokok yang ada di Wagir, dan penolakan dari warga yang berumur 40 tahun ke atas untuk berpartisipasi karena takut dengan jarum suntik (lancet).
Dari pilot test selama dua hari itu setidaknya peneliti SMARThealth sudah mendapat gambaran kelak bila program SMARThealth diimplementasikan di Kab. Malang, dan pengalaman pilot test ini juga menjadi bekal bagi peneliti ketika memberikan materi pada saat training enumerator maupun kader kesehatan.
Pilot test ini kemudian dilanjutkan oleh Supervisor Tim (Enumerator) ketika sedang mengikuti training. Pada hari terakhir training, 4 supervisor yang bakal bertugas di Kab. Malang, diajak oleh peneliti untuk mencoba aplikasi lagi di desa yang menjadi tempat pilot test oleh peneliti dan Program Coordinator.
Dari 4 supervisor itu berhasil diwawancarai sebanyak 86 warga yang berumur 40 tahun ke atas. Secara keseluruhan responden mampu memahami dan menjawab pertanyaan dasar. Hanya ada beberapa catatan mengenai pertanyaan yang kurang jelas dimengerti oleh responden. *** [120816]
Foto Pilot Test di Desa Parangargo
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
0 Comments: