Pelatihan Kader Karangduren yang Kedua
Pelatihan kader kesehatan Desa Karangduren yang kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2016 di Ruang Aula Pertemuan Balai Desa Karangduren. Seperti pelatihan kader kesehatan Desa Sepanjang yang kedua, dalam pelatihan di Karangduren ini para kader kesehatan menggunakan seragam yang berbeda dari pelatihan yang pertama. Kalau dulu menggunakan seragam kader PKK, pelatihan yang kedua ini mereka mengenakan seragam warna merah.
Pemateri dalam pelatihan ini dihadiri oleh dua orang dokter, yaitu dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, Dipl. FM dari Faultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan dr. Dyah Ayuning Wulan dari Kota Malang. Kedua pemateri ini lebih menekankan kepada kelancaran dalam menggunakan alat-alat kesehatan yang akan digunakan dalam program SMARThealth, dan sekaligus mengajari cara menggunakan aplikasi SMARThealth yang ada di Tablet.
Penggunaaan alat-alat kesehatan ini sebenarnya mengulang seperti pada pelatihan yang pertama. Hanya saja, untuk pelatihan yang kedua ini lebih membuat kader menjadi lanyah. Isitlah ‘lanyah’ dalam bahasa Jawa mengandung pengertian terbiasa, ‘fasih’, atau ‘luwes’ dalam melakukan sebuah aktivitas. Sehingga, dengan pelatihan yang kedua ini diharapkan para kader kesehatan Desa Karangduren ini menjadi terbiasa. Sehingga, kelak turun dalam screening sudah tidak canggung lagi dihadapan para warga yang berumur 40 tahun ke atas. *** [021116]
Foto pelatihan kader Karangduren ini bisa dilihat di sini
Pemateri dalam pelatihan ini dihadiri oleh dua orang dokter, yaitu dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, Dipl. FM dari Faultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan dr. Dyah Ayuning Wulan dari Kota Malang. Kedua pemateri ini lebih menekankan kepada kelancaran dalam menggunakan alat-alat kesehatan yang akan digunakan dalam program SMARThealth, dan sekaligus mengajari cara menggunakan aplikasi SMARThealth yang ada di Tablet.
Penggunaaan alat-alat kesehatan ini sebenarnya mengulang seperti pada pelatihan yang pertama. Hanya saja, untuk pelatihan yang kedua ini lebih membuat kader menjadi lanyah. Isitlah ‘lanyah’ dalam bahasa Jawa mengandung pengertian terbiasa, ‘fasih’, atau ‘luwes’ dalam melakukan sebuah aktivitas. Sehingga, dengan pelatihan yang kedua ini diharapkan para kader kesehatan Desa Karangduren ini menjadi terbiasa. Sehingga, kelak turun dalam screening sudah tidak canggung lagi dihadapan para warga yang berumur 40 tahun ke atas. *** [021116]
Foto pelatihan kader Karangduren ini bisa dilihat di sini
0 Comments: