Pelatihan Kader Sidorahayu Yang Kedua
Tiga hari berselang usai pelatihan yang pertama, kembali pelatihan untuk kader Sidorahayu dilangsungkan kembali pada hari Selasa, 8 November 2016. Pelatihan ini masih mengambil tempat yang sama, yaitu Ruang Pertemuan Balai Desa Sidorahayu. Hanya saja para kader sudah tidak mengenakan seragam melainkan pakaian bebas tapi rapi.
Dalam pelatihan ini dihadiri oleh 10 kader kesehatan di mana 8 kader kesehatan berjenis kelamin alias ibu-ibu, dan 2 orang berjenis kelamin laki-laki alias bapak-bapak. Kebetulan hanya Desa Sidorahayu yang menampilkan kader kesehatan yang terlibat dalam program SMARThealth dari kaum Adam.
Pematerinya masih menghadirkan 2 orang dokter, yaitu dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, Dipl. FM dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan dr. Dyah Ayuning Wulan dari Kota Malang. Di samping mengulang pelatihan sebelumnya yaitu mengukur tensi, gula darah, kolesterol, dan tinggi badan, kader Sidoarahayu juga diajarkan cara menggunakan aplikasi SMARThealth yang ada di Tablet, dan sekaligus juga dijelaskan perihal pengisian kartu rujukan yang akan diberikan kepada warga yang telah diskrining oleh kader nantinya.
Pengisian kartu rujukan ini dilakukan setelah warga diskrining oleh kader dengan menggunakan aplikasi SMARThealth. Kader tinggal menyalin hasil pengukuran kesehatan yang muncul di aplikasi setelah melalui serangkaian proses algoritma SMARThealth. Kalau hasilnya muncul warna merah maka pada kartu rujukan dicentang yang warna merah. Demikian pula jika hasilnya hijau atau kuning, maka kader cukup mencentang warna yang ada di kartu sesuai hasil yang muncul di aplikasi.
Setelah itu dilakukan pengisian barcode yang ada di dalam kartu rujukan tersebut dengan fasilitas scan yang terdapat di dalam aplikasi itu juga. Tujuannya agar supaya ketika warga yang sudah diskrining kader itu memeriksakan diri ke Ponkesdes atau Puskesmas, dokter atau tenaga kesehatan tinggal melihat barcodenya (scan barcode) dengan aplikasi SMARThealth untuk dokter. Dalam aplikasi itu, dokter sudah bisa melihat hasil skrining dan pengukuran kesehatan yang dilakukan oleh kader. Dokter tinggal konfirmasi ke warga yang memeriksakan diri. Jika dokter atau tenaga kesehatan merasa perlu melakukan pengukuran kesehatan kembali ke warga tersebut, dokter tinggal mengisikan atau menggantinya ke dalam aplikasinya.
Dalam pelatihan yang kedua ini, kader SMARThealth di Desa Sidorahayu mendapat kunjungan dari the George Institute for Global Health India, Steering Committee dan peneliti SMARThealth. Dari the George Institute for Global Health India hadir Devarsetty Praveen, MBBS, MD, Ph.D dan Dr. Mohan P S Kohli. Sementara itu kedua Steering Committee SMARThealth berkesempatan hadir semua, yaitu Prof. Delvac Oceandy, MD, Ph.D dan Gindo Tampubolon, B.Eng., MM, M.Sc., Ph.D. Keduanya dari Universitas Manchester. Sedangkan, peneliti SMARThealth yang hadir adalah Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D dari Universitas Brawijaya.
Selain itu, dalam pelatihan ini turut hadir pula dr. Dyah Ayu Ikeningrum dari Puskesmas Wagir, perawat Dimas Kurniawan, dan bidan desa Sartika Arimbi. Mereka selain mengawal pelatihan untuk kader Sidorahayu, sekaligus juga latihan untuk men-scan kartu rujukan yang sudah diisi dari hasil pengukuran. Tak ketinggalan pula, Kepala Desa Sidorahayu juga turut hadir untuk memberi dukungan kepada kadernya yang terpilih dalam program SMARThealth ini.
Pada kesempatan ini, salah seorang Steering Committee, yaitu Gindo Tampublon, merelakan diri menjadi sukarelawan dalam pelatihan ini untuk diukur tensinya, gula darahnya, dan kolesterolnya oleh kader Sidorahayu. *** [081116]
Klik di sini untuk mendownload foto pelatihan ini.
Dalam pelatihan ini dihadiri oleh 10 kader kesehatan di mana 8 kader kesehatan berjenis kelamin alias ibu-ibu, dan 2 orang berjenis kelamin laki-laki alias bapak-bapak. Kebetulan hanya Desa Sidorahayu yang menampilkan kader kesehatan yang terlibat dalam program SMARThealth dari kaum Adam.
Pematerinya masih menghadirkan 2 orang dokter, yaitu dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, Dipl. FM dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dan dr. Dyah Ayuning Wulan dari Kota Malang. Di samping mengulang pelatihan sebelumnya yaitu mengukur tensi, gula darah, kolesterol, dan tinggi badan, kader Sidoarahayu juga diajarkan cara menggunakan aplikasi SMARThealth yang ada di Tablet, dan sekaligus juga dijelaskan perihal pengisian kartu rujukan yang akan diberikan kepada warga yang telah diskrining oleh kader nantinya.
Pengisian kartu rujukan ini dilakukan setelah warga diskrining oleh kader dengan menggunakan aplikasi SMARThealth. Kader tinggal menyalin hasil pengukuran kesehatan yang muncul di aplikasi setelah melalui serangkaian proses algoritma SMARThealth. Kalau hasilnya muncul warna merah maka pada kartu rujukan dicentang yang warna merah. Demikian pula jika hasilnya hijau atau kuning, maka kader cukup mencentang warna yang ada di kartu sesuai hasil yang muncul di aplikasi.
Setelah itu dilakukan pengisian barcode yang ada di dalam kartu rujukan tersebut dengan fasilitas scan yang terdapat di dalam aplikasi itu juga. Tujuannya agar supaya ketika warga yang sudah diskrining kader itu memeriksakan diri ke Ponkesdes atau Puskesmas, dokter atau tenaga kesehatan tinggal melihat barcodenya (scan barcode) dengan aplikasi SMARThealth untuk dokter. Dalam aplikasi itu, dokter sudah bisa melihat hasil skrining dan pengukuran kesehatan yang dilakukan oleh kader. Dokter tinggal konfirmasi ke warga yang memeriksakan diri. Jika dokter atau tenaga kesehatan merasa perlu melakukan pengukuran kesehatan kembali ke warga tersebut, dokter tinggal mengisikan atau menggantinya ke dalam aplikasinya.
Dalam pelatihan yang kedua ini, kader SMARThealth di Desa Sidorahayu mendapat kunjungan dari the George Institute for Global Health India, Steering Committee dan peneliti SMARThealth. Dari the George Institute for Global Health India hadir Devarsetty Praveen, MBBS, MD, Ph.D dan Dr. Mohan P S Kohli. Sementara itu kedua Steering Committee SMARThealth berkesempatan hadir semua, yaitu Prof. Delvac Oceandy, MD, Ph.D dan Gindo Tampubolon, B.Eng., MM, M.Sc., Ph.D. Keduanya dari Universitas Manchester. Sedangkan, peneliti SMARThealth yang hadir adalah Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D dari Universitas Brawijaya.
Selain itu, dalam pelatihan ini turut hadir pula dr. Dyah Ayu Ikeningrum dari Puskesmas Wagir, perawat Dimas Kurniawan, dan bidan desa Sartika Arimbi. Mereka selain mengawal pelatihan untuk kader Sidorahayu, sekaligus juga latihan untuk men-scan kartu rujukan yang sudah diisi dari hasil pengukuran. Tak ketinggalan pula, Kepala Desa Sidorahayu juga turut hadir untuk memberi dukungan kepada kadernya yang terpilih dalam program SMARThealth ini.
Pada kesempatan ini, salah seorang Steering Committee, yaitu Gindo Tampublon, merelakan diri menjadi sukarelawan dalam pelatihan ini untuk diukur tensinya, gula darahnya, dan kolesterolnya oleh kader Sidorahayu. *** [081116]
Klik di sini untuk mendownload foto pelatihan ini.
0 Comments: