Audiensi Dengan Plt. Bupati Malang Terkait Replikasi Program SMARThealth di Kab. Malang

Audiensi dengan Plt. Bupati Malang terkait Replikasi Program SMARThealth di Kabupaten Malang dilakukan pada hari Senin, 17 Juni 2019 di Ruang Kerja Plt. Bupati Malang yang berada di Jalan Agus Salim No. 96 Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Hadir dalam audiensi tersebut adalah Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) beserta Bidang P2P, Direktur RSUD Kanjuruhan, Kepala Bagian Administrasi Kerjasama, Perwakilan BPJS Cabang Malang, Direktur RSUB, staf pengajar FKUB, dan Tim SMARThealth.

Foto : Plt. Kadinkes beri paparan di depan Plt. Bupati Malang

Dalam audiensi itu, Plt. Kepala Dinkes dr. R.A. Ratih Maharani, MMRS memperkenalkan Tim SMARThealth kepada Plt. Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, MM. Tim SMARThealth dipimpin langsung oleh peneliti SMARThealth Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D dengan didampingi Direktur RSUB Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes.
Setelah perkenalan, Plt. Kepala Dinkes memaparkan mengenai Grand Desain Replikasi Program SMARThealth: Mewujudkan Sistem Jejaring Pencegahan Penyakit Jantung Yang Kuat di Kabupaten Malang, 2016-2025, kepada Plt. Bupati Malang.


Foto : Peneliti SMARThealth beri penjelasan di depan Plt. Bupati Malang

Plt. Bupati Sanusi terlihat mencermati paparan tersebut, karena Dinkes telah mengimplementasikan SMARThealth selama tiga tahun terakhir dan memberikan hasil yang signifikan dalam deteksi dini penyakit kardiovaskular. Bahkan, Dinkes ingin mengadopsinya menjadi program inovasi kesehatan di Kabupaten Malang.
Dr. Sri Andarini dalam kesempatan itu juga membantu menjelaskan arti pentingnya program SMARThealth di Kabupaten Malang, terutama untuk mengurangi orang yang berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Pengalamannya selama menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Andarini memang terlibat dalam program SMARThealth ini.

Foto: Sambutan dan tanggapan dari Plt. Bupati Malang

Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari peneliti SMARThealth Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D. Sujarwoto menerangkan perubahan setelah adanya SMARThealth. Tidak hanya perubahan pada pasien yang berisiko tinggi saja melainkan wawasan petugas kesehatan yang ada.
Dalam pertemuan itu, Sanusi mendukung program SMARThealth yang semula digagas peneliti  Universitas Brawijaya bersama India, Inggris dan Australia, dengan sokongan dana dari The George Institute for Global Health dalam upaya menurunkan angka penderita penyakit hipertensi di Kabupaten Malang.

Foto : Perwakilan BPJS Cabang Malang beri penjelasan di depan Plt. Bupati Malang

“Program ini selaras dengan tugas pelayanan dasar Pemerintah Kabupaten Malang di bidang kesehatan,” terang Sanusi.
Lebih lanjut Sanusi menjelaskan, jika melihat dari paparan oleh Dr. Andarini diketahui bahwa program SMARThealth ini sangatlah penting, sehingga Pemkab harus berusaha turut serta dalam upaya menekan penurunan angka penderita hipertensi, dan memperluas lagi dari empat desa hingga bisa mencakup semua desa di Kabupaten Malang.
Untuk itu Sanusi menyanggupi mencarikan kekurangan dana jika rencana replikasi program SMARThealth diterapkan di seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang yang berjumlah 390 desa/kelurahan. Ia juga meminta agar supaya pendanaan dari FKUB melalui pendanaan dari The George Institute for Global Health masih ada.
“Nanti kurangnya akan dicarikan dari APBD atau dimintakan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Pusat.” pungkas Sanusi. *** [170619]


0 Comments: