Posbindu PTM Desa Mendalanwangi
Pada hari Kamis, 24 Oktober 2019 Tim SMARThealth memenuhi undangan dari PPD Mendalanwangi dalam acara Posbindu PTM Desa Mendalanwangi yang diadakan di Balai Desa Mendalanwangi yang berada di Jalan Raya Mendalanwangi No. 14 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
PPD adalah singkatan dari petugas pemegang desa, yang terdiri dari perawat dan bidan desa. PPD ini sebenarnya merupakan perawat dan bidan desa yang bertugas di Ponkesdes. Jadi, PPD Mendalanwangi itu adalah perawat dan bidan desa yang berada di Ponkesdes Mendalanwangi.
Posbindu PTM di sini diselenggarakan oleh Puskesmas Wagir dengan menggandeng Ponkesdes Mendalanwangi. Kegiatan Posbindu PTM Desa Mendalanwangi merupakan kegiatan Posbindu PTM yang kelima yang digelar di lingkungan kerja Puskesmas Wagir. Sebelumnya adalah kegiatan Posbindu PTM di Desa Jedong, Bedalisodo, Sumbersuko, dan Parangargo.
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok, konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, stress, hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
Kelompok PTM Utama adalah diabetes mellitus (DM), kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan.
Dalam kegiatan ini dilakukan skrining terhadap warga yang menjadi kelompok sasaran pemeriksaan di Posbindu PTM ini. Target sasarannya adalah warga yang berumur 15 tahun sampai dengan 59 tahun. Mereka diundang oleh PPD Mendalanwangi pada acara Posbindu PTM untuk dilakukan skrining. Skrining PTM adalah bentuk deteksi dini untuk penyakit tidak menular.
Dalam skrining itu, pertama-tama mereka secara bergiliran mengantri mengisi buku daftar hadir kemudian menuju penimbangan badan dan pengukuran tinggi badan serta lingkar perut yang dilakukan oleh kader kesehatan. Lalu, mereka diwawancarai mengenai riwayat PTM pada keluarga, riwayat PTM pada diri sendiri, dan faktor risiko perilaku. Wawancara tersebut dipercayakan kepada kader SMARThealth yang telah mendapat pelatihan dari SMARThealth maupun dokter mata dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).
Wawancara mengenai riwayat PTM pada keluarga dan riwayat PTM pada diri sendiri meliputi diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, stroke, asma, kanker, kolesterol tinggi, PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), thalasemia, lupus, katarak, glaucoma, gangguan refraksi dan penyandang disabilitas (fisik, intelektual, mental, dan sensorik). Sedangkan faktor risiko perilaku ditanyakan tentang merokok, kurang makan sayur dan buah, kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman berakohol, dan stress.
Dalam wawancara itu, mereka juga mendapat pemeriksaan terhadap penglihatannya dengan menggunakan senter dari kader SMARThealth yang telah mengikuti pelatihan Pengembangan Biomarker Terjadinya Kelainan Mata dan Nefropati pada Pasien Sindroma Metabolik dengan Risiko Cardiovascular Disease dan Risiko Obstructive Sleep Apneu Syndrome dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) beberapa waktu yang lalu.
Setelah itu, mereka disuruh mengisi kuesioner Self Reporting Questionnaire (SRQ). Kuesioner SRQ yang terdiri atas 29 butir pertanyaan merupakan kuesioner yang mudah pengisiannya. Mereka cukup mencentang ya atau tidak pada setiap baris pertanyaannya. Kuesioner ini dapat dijawab langsung oleh responden atau, pada negara berkembang yang masih terdapat penduduk yang tidak mampu membaca, dapat dibacakan oleh petugas.
Dari meja pemeriksaan laborat itu, mereka kemudian duduk mengantri untuk mendapat panggilan konseling dari dr. Elly Hamidah, seorang dokter dari Puskesmas Wagir. Semua berkas form dari wawancara dan pengukuran diserahkan ke dokter tersebut untuk mendapatkan konseling kesehatan. Bagi mereka yang didiagnosis perlu pengobatan maka mereka akan diberikan secarik kertas untuk diberikan kepada perawat Desa Mendalanwangi Chorina Kusbiantoro, A.Md.Kep, untuk mendapatkan obat. Umumnya mereka yang memiliki tekanan darah, gula darah, kolesterol, atau asam urat yang tinggi. Sedangkan, form hasil wawancara dan pengukurannya diserahkan kepada Feni Noviana, A.Md.Kep, staf PTM Puskesmas Wagir yang mendampingi dr. Elly Hamidah untuk menginput datanya secara langsung ke dalam Form Offline Surveilan SIPTM.
Konseling dokter dan input data tersebut mengakhiri rangkaian pemeriksaan skrining terhadap warga berumur 15 tahun sampai 59 tahun yang tinggal di Desa Mendalanwangi dalam kegiatan Posbindu PTM. Di Posbindu PTM ini terperiksa 61 orang dari 73 warga yang datang dalam kegiatan tersebut. “Sehat Keluargaku, Sehat Indonesiaku.” *** [241019]
😍😍😍
BalasHapusSip
BalasHapus