Pertemuan Tim SMARThealth dan Dinkes Paska PSBB Longgar
Setelah hampir tiga bulan lamanya work from home, hari ini (04/06/2020) Tim SMARThealth mengadakan pertemuan dengan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan itu dibahas perihal persiapan pelaksanaan Replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. Menurut Kabid P2P Lulus Condro Trikoratno, S.Kep, Ns, M.Si, saat ini Dinkes memang sedang menggodok protokol New Normal agar program kesehatan yang ada di Dinkes bisa berjalan kembali.
Jika protokolnya sudah siap, pelaksanaan program layanan kesehatan akan bisa berjalan sebagaimana mestinya. Seperti misalnya untuk Posbindu, harus disiapkan tempat cuci tangan, menggunakan masker dan tentunya harus jaga jarak.
Ruang Kepala P2P Dinkes Kab. Malang |
Terkait untuk pelaksanaan replikasi juga dibahas mengenai bentuk pelatihannya nanti. Apakah menggunakan model video conference atau tatap muka dengan dibatasi personilnya dalam pelatihan tersebut. Jadi, tidak dikumpulkan semua tapi dibagi dalam beberapa hari. Hal ini agar supaya social distancing tercapai.
Dengan New Normal, Dinkes tidak fokus kepada Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) saja tapi kegiatan yang lain juga harus jalan. Oleh karena itu, seandainya wabah pandemi Corona sudah mulai melandai maka program yang ada di Dinkes akan segera berjalan termasuk salah satunya replikasi SMARThealth secara bertahap.
Memperkenalkan Aplikasi Skrining COVID-19 |
Selain itu, dalam pertemuan tersebut Team Leader SMARThealth Indonesia Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D juga memperkenalkan aplikasi Skrining COVID-19 kepada Kepala P2P. Aplikasi itu berisi formulir persetujuan partisipasi untuk skrining COVID-19, detail individu, komorbiditas, gejala, dan faktor risiko. Cara kerjanya hampir mirip dengan aplikasi SMARThealth yaitu untuk mendeteksi dini apakah orang tersebut memiliki risiko tinggi, sedang atau rendah terhadap COVID-19. Yang membedakannya adalah cakupan variable dalam skriningnya saja. Sehingga algoritma untuk menentukan apakah yang diskrining ini menunjukkan warna merah, kuning atau hijau berbeda dengan aplikasi SMARThealth yang fokus kepada Non-Communicable Disease (Penyakit Tidak Menular).
Hampir satu jam lamanya berdiskusi di ruang kerja Kepala P2P, Team Leader SMARThealth Indonesia yang didampingi Program Coordinator SMARThealth meneruskan langkah untuk bertemu dengan Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan (Kasubag Evapor) Yudiono, S.Kp., M.Kes. Di ruang kerja itu, Sujarwoto juga berjumpa dengan Achwan Sarwono, staf yang menangani komputer di Evapor.
Ruang Kepala Sub Bagian PerencanaanEvaluasi dan Pelaporan Dinkes Kab. Malang |
Sujarwoto mencoba menanyakan kesiapan server yang dibiayai SMARThealth untuk pelaksanaan replikasi. Selain itu, juga disinggung perihal bridging. Menurut Achwan Sarwono, keduanya telah memasuki masa uji coba.
Tujuan dipasangkan server agar supaya data yang diinput dari lapangan itu nanti bisa segera tersimpan ke dalam server tanpa proses sinkronisasi yang bertele-tele. Sedangkan, bridging ini akan mengkonekkan data yang yang diinput dari lapangan ke dalam e-Puskesmas.
Persiapan memang sudah dilakukan beberapa bulan yang lalu. Team Leader SMARThealth Indonesia hanya memastikan apakah server dan bridging itu sudah benar-benar bisa diaplikasikan nantinya.
Di situ, Sujarwoto juga mengenalkan aplikasi Skrining COVID-19 di bagian Evapor. Menurut Bagian Evapor, aplikasi Skrining COVID-19 ini diperlukan untuk mengawali deteksi dini terhadap Corona sedangkan yang di Sutera Emas (Surveilance Epidemologi Terpadu Berbasis Masyarakat) mengarah kepada rujukan klinis ke Rumah Sakit yang ditunjuk. Kalau dipadukan akan memperkuat basis data di Dinkes.
Diskusi di ruang kerja Kasubag Evapor ini memakan waktu sekitar satu jam lamanya. Bila ditotal dengan pertemuan di ruang kerja Kabid P2P memakan waktu dua jam lebih. Tepat pukul 10.03 WIB, Tim SMARThealth berpamitan. *** [040620]
Penulis : Budiarto Eko Kusumo | │ | Penyunting Naskah: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo |
0 Comments: