Kunjungan awal ke Ponkesdes Karangduren

Agenda hari ini, tanggal 26 Mei 2016 adalah melakukan kunjungan ke Ponkesdes Karangduren. Kunjungan ini merupakan kunjungan awal ke ponkesdes itu, dan setelahnya juga mau melakukan kunjungan ke Poliklinik Karangduren.
Dalam kunjungan itu, peneliti SMARThealth yang terdiri dari dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D, Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D, dan D. Praveen, MBBS, MD, Ph.D disambut oleh Bidan Evi Maria. Menurut Bidan Evi Maria, di lingkungan Puskesmas Pakisaji ini terdapat perbedaan dengan lingkungan puskesmas lainnya yang ada di Kabupaten Malang. Jam kerja, tidak berani menarik uang, dan obatnya biasanya diberikan selama tiga hari. Hal ini karena Kepala Puskesmas Pakisaji mengajarkan kejujuran. Jadi, setornya sesuai apa adanya. Tidak ada target. Akan tetapi, mengenai pemeriksaan lanjutan, perlakuannya sama dengan puskesmas lainnya. Gula darah 15 ribu, kolesterol 20 ribu.
Kondisi geografis di Desa Karangduren, wilayahnya luas dan dusun-dusunnya memencar. Lahannya masih banyak yang digunakan untuk tanaman tebu. Sehingga, kegiatan Posbindu mengikuti kegiatan di Posyandu. Di setiap Posyandu sudah ada kadernya masing-masing.
Dalam menjalankan kegiatannya itu, kader di Desa Karangduren mendapatkan intensif sebesar 750 ribu per tahun dari Kepala Desa (Kades), dan 25 ribu per bulan dari Puskesmas Pakisaji. Namun, Kades Karangduren meminta PKB, jemantik harus jalan. Juru jemantik biasanya 10 rumah tapi kalau ada kasus bisa lebih.
Kader biasanya siap pukul 07.00 WIB sampai dengan 13.00 setiap ada kegiatan Posyandu. Untuk pertemuan kader minimal dilakukan 4 kali dalam satu bulan dengan petugas kesehatan yang ditempatkan Puskesmas Pakisaji di Desa Karangduren.
Menurut Bidan Evi Maria, kader di Karangduren sudah terbiasa menggunakan tensi digital. Jadi, menurutnya, kader Karangduren juga akan mudah dilatih untuk mengambil darah bila ada pengukuran gula darah maupun kolesterol kelak bila program SMARThealth ini sudah mulai berjalan.

“Kader di sini juga mendapatkan pelatihan selama 2 kali dalam setahun. Umumnya selama dua hari” terang Bidan Evi Maria.

Semenjak tahun 2016, per kader mulai disendirikan. Kader ibu anak sendiri, kader lainnya juga sendiri. Pelatihannya pun berdasarkan programnya. Misalnya Bidan Evi Maria khusus untuk balita.

Salah seorang peneliti menanyakan kepada Bidan Evi Maria.

“Kalau mengenai Posbindu di Karangduren bagaimana?”

“Posbindu di sini kurang berjalan, tapi yang berjalan Posyandunya” jawab Bidan Evi Maria.

Pihak Puskesmas Pakisaji sebenarnya meminta Posyandu Balita dan Posyandu Lansia berjalan sendiri-sendiri akan tetapi Kadesnya kurang berkenan. Inginnya Kades, kegiatan posyandu tersebut dibarengkan saja. Kunjungan Posyandu yang banyak, ada sekitar 40 – 60 orang.
Selain itu, Bidan Evi Maria juga menambahkan bahwa di puskesmas perawat akan piket selama 8-10 kali karena di Puskesmas Pakisaji ada layanan UGD. Sedangkan, untuk bidan ada 6 kali piket dalam seminggu. Kalau pas piket ada tambahan 10 ribu untuk uang makan. *** [260516]


Foto Kunjungan ke Ponkesdes Karangduren 

Diskusi

Praveen masuk ruangan

Dr. Sujarwoto mendengarkan penjelasan bidan

Wilayah kerja Puskesmas Pakisaji

Alur layanan

Peta Karangduren

Foto kegiatan

Pembangunan Ponkesdes

Diskusi di luar

Menjelang pamitan


0 Comments: