Kunjungan awal ke Puskesmas Kepanjen
Usai kunjungan di Puskesmas Wagir Bawah, kedua peneliti utama SMARThealth melanjutkan langkah menuju ke Puskesmas Kepanjen. Kunjungan ke Puskesmas Kepanjen ini merupakan kunjungan awal yang dilakukan oleh peneliti SMARThealth.
Kunjungan ini, pertama-tama, kedua peneliti utama SMARThealth ingin berkenalan dengan Kepala Puskesmas Kepanjen. Kemudian dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D menjelaskan tentang SMARThealth kepada Kepala Puskesmas Kepanjen, dr. Sri Kartika Rachmawanti.
SMARThealth akan membantu untuk mengukur masyarakat yang memiliki risiko kardiovaskular. Sasarannya adalah setiap warga yang berumur 40 tahun ke atas yang berdomisili di daerah tersebut.
Untuk menentukan hal ini, nantinya dokter, perawat, bidan dan kader akan dibekali tablet yang berisi aplikasi yang akan diterapkan pada program SMARThealth.
Dalam penggunaan tablet ini nanti akan ada pelatihan untuk dokter, perawat dan kader. Responden yang akan dikunjungi adalah warga yang berumur 40 tahun ke atas dan jumlahnya sekitar 3.000 responden untuk setiap desanya.
Kegiatannya meliputi survey dan intervensi. Pelaksanaannya survey dulu yang akan dilakukan oleh enumerator, baru kemudian dilakukan intervensi yang akan dilakukan oleh kader, perawat maupun dokter.
Dalam mengukur risiko kardiovaskular ini memakai guideline WHO yang diamanatkan untuk negara berkembang.
Menurut dr. Sri Kartika Rachmawanti, kendala utamanya di Puskesmas Kepanjen biasanya ada pada obat. Pasien sering dirujuk ke rumah sakit lantaran pengadaan obat yang tidak lengkap. Misal: dari 7 obat yang diminta puskesmas ternyata cuma diberi 3 jenis saja.
Di Kecamatan. Kepanjen ini ada 18 desa dan jumlah penduduknya ada 107.000 orang. Mengenai penentuan desa mana yang akan dipilih, dr. Sri Kartika Rachmawanti selaku Kepala Puskesmas Kepanjen meminta waktu untuk memikirkan hal ini beserta pemilihan perawat, bidan maupun kader yang akan menyukseskan kegiatan SMARThealth di lingkungan Puskesmas Kepanjen. *** [240516]
Kunjungan ini, pertama-tama, kedua peneliti utama SMARThealth ingin berkenalan dengan Kepala Puskesmas Kepanjen. Kemudian dr. Asri Maharani, MMRS, Ph.D menjelaskan tentang SMARThealth kepada Kepala Puskesmas Kepanjen, dr. Sri Kartika Rachmawanti.
SMARThealth akan membantu untuk mengukur masyarakat yang memiliki risiko kardiovaskular. Sasarannya adalah setiap warga yang berumur 40 tahun ke atas yang berdomisili di daerah tersebut.
Untuk menentukan hal ini, nantinya dokter, perawat, bidan dan kader akan dibekali tablet yang berisi aplikasi yang akan diterapkan pada program SMARThealth.
Dalam penggunaan tablet ini nanti akan ada pelatihan untuk dokter, perawat dan kader. Responden yang akan dikunjungi adalah warga yang berumur 40 tahun ke atas dan jumlahnya sekitar 3.000 responden untuk setiap desanya.
Kegiatannya meliputi survey dan intervensi. Pelaksanaannya survey dulu yang akan dilakukan oleh enumerator, baru kemudian dilakukan intervensi yang akan dilakukan oleh kader, perawat maupun dokter.
Dalam mengukur risiko kardiovaskular ini memakai guideline WHO yang diamanatkan untuk negara berkembang.
Menurut dr. Sri Kartika Rachmawanti, kendala utamanya di Puskesmas Kepanjen biasanya ada pada obat. Pasien sering dirujuk ke rumah sakit lantaran pengadaan obat yang tidak lengkap. Misal: dari 7 obat yang diminta puskesmas ternyata cuma diberi 3 jenis saja.
Di Kecamatan. Kepanjen ini ada 18 desa dan jumlah penduduknya ada 107.000 orang. Mengenai penentuan desa mana yang akan dipilih, dr. Sri Kartika Rachmawanti selaku Kepala Puskesmas Kepanjen meminta waktu untuk memikirkan hal ini beserta pemilihan perawat, bidan maupun kader yang akan menyukseskan kegiatan SMARThealth di lingkungan Puskesmas Kepanjen. *** [240516]
Foto Kunjungan ke Puskesmas Kepanjen
|
|
|
0 Comments: