Menyiapkan Data Kependudukan untuk SMARThealth
Sambil melakukan perekrutan enumerator, Program Coordinator mendampingi salah seorang peneliti utama SMARThealth, yaitu Dr. Sujarwoto, dari tanggal 11 hingga 28 Juli 2016, melakukan kunjungan ke 4 desa/kelurahan. Kunjungan itu untuk memperoleh data kependudukan yang ada di masing-masing desa/kelurahan tersebut.
Menyiapkan data kependudukan merupakan hal yang sangat penting dalam program SMARThealth. Karena data kependudukan ini nantinya akan digunakan oleh enumerator maupun kader kelak di saat mereka mengunjungi warga.
Setelah diperoleh dari Kantor Desa atau Kelurahan, data yang sudah berbentuk excel itu kemudian kita sortir yang umurnya 40 tahun ke atas. Pada kenyataan antara data yang ada di data kependudukan dengan format yang diinginkan dalam program SMARThealth ini berbeda. Sehingga harus disesuaikan dengan format yang dikehendaki untuk program SMARThealth ini.
Salah satu dalam menyiapkan data kependudukan untuk keperluan SMARThealth yang cukup memakan waktu, dan memerlukan ketelitian adalah tidak adanya umur. Yang ada di data kependudukan aslinya atau yang dari desa/kelurahan tersebut hanya tercantumkan tanggal kelahiran. Sehingga kita harus bekerja ekstra untuk konversi dari tanggal lahir menjadi umur. Ini berarti, kita harus menghitung satu persatu nama untuk dikonversikan ke dalam umur.
Akhirnya, pekerjaan ini memerlukan bantuan dari 4 mahasiswa akhir dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) untuk menghitungkan umur dari tanggal lahirnya. Perhitungan konversi ini tetap didasarkan kepada penghitungan seperti yang dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (BPS), yaitu jika belum pas tanggal lahirnya akan dihitung dengan dikurangi satu.
Setelah dilakukan konversi ke dalam umur, kemudian baru kita sortir nama-nama penduduk yang umurnya 40 tahun ke atas. Sedangkan penduduk yang umurnya di bawah 40 tahun, kita hilangkan dalam penelitian ini.
Dari total populasi di 4 desa yang akan menjadi intervention baseline survey, yaitu Desa Sidorahayu (Wagir), Desa Karangduren (Pakisaji), Kelurahan Kepanjen (Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Gondanglegi) diketahui ada 41.398 orang. Dari angka itu diketahui teridentifikasi sejumlah 16.680 orang yang berumur 40 tahun ke atas.
Jumlah 16.680 orang inilah yang kemudian menjadi target kunjungan bagi enumerator maupun kelak kunjungan kader, untuk dilakukan skrining. Dalam skrining itu pun kemudian masih mengalami banyak perubahan dari jumlah semula, karena ternyata di data itu masih dijumpai individu yang sudah meninggal tapi namanya masih ada di data kependudukan, sudah pindah, atau bahkan tidak dikenal oleh sekitarnya. Data itu ternyata tidak valid karena tidak pernah diupdate semenjak tahun 2004. *** [280716}
0 Comments: