Tampilkan postingan dengan label Kuliah Tamu. Tampilkan semua postingan

Kuliah Tamu di Program Doktor FK UGM

0 Comments
Kuliah tamu yang menghadirkan Gindo Tampubolon, B.Eng, MM, M.Sc, Ph.D dari University of Machester kembali digelar di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Yogyakarta pada hari Rabu, 21 Desember 2016. Sebelumnya, Gindo Tampubolon pernah diundang untuk mengisi kuliah tamu di Pascasarjana (S 2), kali ini ia mengisi kuliah tamu pada Program Doktor FK UGM di Ruang Kuliah S 3 Lantai 2 Gedung Pascasarjana.
Dalam kuliah tamu ini, Gindo Tampubolon mengambil topik “How to publish in high impact scientific journals.” Kuliah tamu yang dimulai pada pukul 13.00 ini, selain dihadiri oleh mahasiswa S3 FK UGM, kuliah tamu ini juga dihadiri oleh dosen-dosen FK UGM, dan juga peneliti SMARThealth yang berasal dari Universitas Brawijaya.
Menurut Gindo Tampubolon, Indonesia masuk urutan 52 versi Scimago Journal & Country Rank. Posisi itu masih jauh di bawah Singapura dan Malaysia serta Thailand. Hal ini menandakan bahwa budaya menulis di jurnal internasional masihlah sedikit untuk orang Indonesia.
Fenomena ini menjadi menarik manakala di Indonesia memiliki proyek-proyek penelitian yang besar, seperti Indonesian Family Life Survey (IFLS), The Work and Iron Status Evaluation (WISE), dan The Study of the Tsunami Aftermath and Recovery (STAR), tapi gaung publikasi ilmiah di kancah internasional masih sangatlah kurang. Malahan, menurut Gindo Tampubolon, kesempatan itu digunakan oleh orang-orang asing. Dia menceriterakan orang Korea yang banyak menggunakan data dari IFLS untuk publikasi di jurnal internasional rangking papan atas.
Padahal menurut Gindo Tampubolon, menulis di jurnal internasional itu merupakan prospek karier yang bagus bagi kalangan akademisi atau peneliti yang ada di Indonesia. “A Scientist must publish”, katanya lebih lanjut.
Dengan menulis di jurnal internasional, berarti Anda telah mengkomunikasikan ilmu pengetahuan ke kalangan orang banyak. Tulisan itu akan dibaca oleh kalangan akademis atau peneliti dari berbagai negara juga.
Bahasan yang bisa ditulis oleh para dokter itu masih cukup banyak di Indonesia, seperti menggunakan blood-based biomarkers dalam penelitian kesehatan masyarakat (public health research). Misalnya high-sensitivity, C-reactive protein, fibrinogen, lipid profile maupun glucose profile.
Selain itu, Gindo Tampubolon juga menyinggung bahwa di Kabupaten Malang juga sedang dilangsungkan sebuah penelitian bernama SMARThealth Extend Indonesia. Penelitian dengan metode randomized control trial ini memiliki sample individu yang cukup besar. Jika data ini sudah terkumpul, harapannya ada akademisi atau peneliti Indonesia yang mau memanfaatkan data tersebut dan mempublikasikannya di jurnal internasional. *** [211216]






Read More »

Kuliah Tamu di Pascasarjana Fakultas Kedoteran UGM

0 Comments
Keberadaan salah seorang anggota steering committee SMARThealth di Indonesia, Gindo Tampubolon, B. Eng, MM, M.Sc, Ph.D, ternyata tidak melulu dalam peluncuran program SMARThealth Extend Indonesia (Launching SMARThealth Extend Indonesia) melainkan juga memberikan kuliah tamu di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Setelah beberapa hari yang lalu, memberikan kuliah tamu di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang, Gindo Tampubolon kembali menjadi pembicara dalam kuliah tamu di Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) pada hari Rabu, 23 November 2016 yang bertajuk “CME: How to Communicate Science? Using Blood Based Biomakers in Health Research.”
Kuliah tamu ini berlangsung di Ruang Kuliah Pascasrajana FK UGM, dan dihadiri oleh beberapa dosen FK UGM, mahasiswa S2/S3, petinggi SurveyMETER, dan Tim SMARThealth. Kuliah ini dimulai pada pukul 10.00 WIB, dan berakhir pada pukul 12.00 WIB.
Dalam kuliah tamu ini, Gindo Tampubolon menjelaskan bahwa, blood based biomakers sedang menjadi fokus penelitian untuk menyambungkan atau menghubungkan terhadap prevalensi penyakit menular. Proses ini perlu mengkomunikasikan blood based biomarkers sebagai new materials dengan non-communicable diseases, seperti diabetes, cardiovascular dan cerebrovascular diseases. Tak lupa pula, ageing population (populasi yang kian menua).
Fokus penelitian yang demikian itulah yang sekarang memberi peluang bagi dosen, mahasiswa S2/S3, lembaga-lembaga riset yang berkompeten dan peneliti-peneliti SMARThealth untuk mengambil kesempatan dalam menulis perihal itu di Jurnal Internasional.
“A Scientist must publish,” kata Gindo Tampubolon
Ilmuwan memang musti menulis karena hal itu sesungguhnya sudah menjadi fitrahnya. Dosen yang gemar melakukan penelitian tapi tidak menulisnya sama saja tidak mengkomunikasikan ilmu pengetahuannya. *** [231116]








Read More »

Kuliah Tamu di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

0 Comments
Sehari setelah peluncuran program SMARThealth Extend (Launching SMARThealth Extend Indonesia), salah seorang steering committee SMARThealth mendapat undangan untuk memberikan kuliah tamu untuk dosen-dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang pada Kamis, 10 November 2016. Dia adalah Gindo Tampubolon, B.Eng, MM, M.Sc, Ph.D dari University of Manchesters, Inggris dengan topik “Bagaimana Menulis di Jurnal Internasional.”


Dalam kuliah tamu itu, Gindo Tampubolon memulai dengan ceritera tentang banyaknya penelitian besar di Indonesia tapi ternyata masih minim para peneliti di Indonesia yang mau memanfaatkan hasil penelitian itu. Celakanya, hasil penelitian itu malah banyak ditulis oleh peneliti-peneliti dari luar negeri.
Berangkat dari ceritera itu, Gindo Tampubolon yang telah banyak melahirkan tulisan di Jurnal Internasional terpanggil untuk melakukan sharing menulis di Jurnal Internasional. Dia menjelaskan kiat-kiat menulis yang baik dan bisa diterima di Jurnal Internasional untuk dimuat, mulai dari teknik penulisan sampai dengan memilih jurnalnya.


Kuliah tamu ini dihadiri oleh 9 orang dosen di FKUB yang memang tertarik untuk menulis di Jurnal Internasional, dan kebetulan dari Sekretariat SMARThealth juga menghadirinya.
Setelah usai kuliah tamu, Gindo Tampubolon dikerubungi oleh dosen-dosen yang akan mengambil kuliah S3 di Manchester. Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan mengenai penelitian SMARThealth yang dilakukan di Kabupaten Malang ini tergolong besar, dan diharapkan dari FKUB nanti bisa memanfaatkan data yang sedang dikumpulkan di lapangan itu untuk ditulis di Jurnal Internasional. *** [101116]

Read More »