Launching Replikasi Program SMARThealth
Launching replikasi program SMARThealth di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jawa Timur, diadakan pada haris Senin, 5 Agustus 2019. Acaranya cukup meriah. Balutan backdrop berupa videotron ukuran besar menjadikan launching ini terlihat gempita. Peluncuran replikasi oleh Plt Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Susanto yang mewakili Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indarparawansa, menjadi momentum bahwa Kabupaten Malang menjadi ‘istimewa’ karena mengawali replikasi program SMARThealth untuk yang pertama kalinya di Indonesia.
SMARThealth berawal dari sebuah grant riset milik the George Institute for Global Health yang dikelola Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB). Dalam implementasi program SMARThealth di 8 desa yang ada di Kabupaten Malang, FKUB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Kabupaten Malang dipilih dalam studi ini karena Malang mewakili sebaran daerah urban, semi-urban dan perdesaan seperti yang terlihat di banyak wilayah Indonesia.
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia sejak 10 tahun terakhir ini, dan juga beban akibat penyakit ini sangat besar bagi masyarakat dan pemerintah terutama BPJS karena pada saat ini Indonesia sedang menerapkan universal health coverage.
SMARThealth merupakan salah satu solusi dari hal ini. Dengan menggunakan teknologi informasi, SMARThealth menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau dan menyeluruh serta pencegahan lebih dapat dikontrol dengan baik. Hasil dari skrining di desa tersebut diketahui berapa warga yang terindikasi berisiko penyakit kardiovaskular. Dari data itu tercatat berapa yang terindikasi hipertensi, gula darah maupun kolesterol, dan dipetakan di daerah mana saja yang memiliki warga yang berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular tersebut. Sehingga, Puskesmas bisa mengantisipasi hal itu dengan ujung tombaknya Ponkesdes yang dibantu oleh kader kesehatan setempat.
Dengan bantuan aplikasi SMARThealth, kader kesehatan bisa melakukan input data setelah membantu perawat maupun bidan Ponkesdes melakukan skrining terhadap warga yang berumur 40 tahun lebih. Alhasil, SMARThealth memberikan beberapa perubahan, seperti identifikasi warga risiko jantung semakin baik karena berbasis data, cakupan warga risiko tinggi (highrisk) yang minum obat menjadi baik, cakupan warga risiko tinggi yang berubah menjadi rendah (kembali normal) mencapai 45% dari sebelumnya tidak ada catatan medis secara teratur.
Selain itu, perencanaan obat menjadi lebih akurat dengan adanya data pasien yang senantiasa diinput oleh kader setelah melakukan pengukuran terhadap warga tersebut, distribusi obat pada sasaran lebih lancar, sistem promosi jantung sehat menjadi efektif, dan pada akhirnya sistem deteksi dini penyakit kardiovaskular menjadi efektif.
Berawal dari pengalaman program SMARThealth yang telah berjalan selama tiga tahun, Bupati Malang merasa perlu mengadopsi program tersebut sebagai inovsi dalam upaya memperbaiki layanan kesehatan secara dini dan menyeluruh dengan menggunakan bantuan aplikasi berbasis smartphone yang mampu mengintegrasikan layanan jantung mulai dari kader, perawat dan dokter yang ada di Puskesma. Setelah pemeriksaan tersebut, para kader, perawat dan dokter akan bersama-sama memberikan layanan terutama bagi mereka yang berisiko tinggi. Melalui aplikasi tersebut, menurut Bupati, memungkinkan kader, perawat dan dokter untuk memonitor pasiennya apakah sudah minum obat secara rutin serta apakah sudah ke Ponkesdes dan Puskesmas.
Tampak hadir dalam launching itu di antaranya Steering Committee SMARThealth Gindo Tampubolon, B.Eng, MM, M.Sc, Ph.D (peneliti dari Universtas Manchester, Inggris), Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Dr. dr, Wisnu Barlianto, M.Si. Med, Sp.A (K), Team Leader SMARThealth Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D, perwakilan BPJS Kabupaten Malang, sejumlah OPD dan Camat se-Kabubaten Malang serta kader dan perawat dari desa yang menjadi pelopor program SMARThealth di Kabupaten Malang.
Acara peluncuran replikasi program SMARThealth dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu diteruskan dengan penampilan tari beskalan yang diperagakan oleh siswi-siswi SMP Negeri 4 Kepanjen. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Susanto yang mewakili Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indarparawansa, mengawali sambutan dalam acara tersebut, kemudian disusul dengan sambutan Plt Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM.
Acara peluncuran replikasi program SMARThealth dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lalu diteruskan dengan penampilan tari beskalan yang diperagakan oleh siswi-siswi SMP Negeri 4 Kepanjen. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Susanto yang mewakili Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indarparawansa, mengawali sambutan dalam acara tersebut, kemudian disusul dengan sambutan Plt Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, MM.
Setelah itu, Ketua Tim SMARThealth Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang Lulus Condro Trikoratno, S.Kep. Ners, M.Si mewakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang berhalangan hadiri, juga turut memberikan sambutan dalam launching tersebut kemudian disusul dengan sambutan oleh Gindo Tampubolon.
Puncak acaranya yaitu dengan menekan telapak tangan digital di layar videotron dengan latar kembang api aneka rupa oleh Plt Bupati Malang bersama Kepala Dinkes Provinsi Jawa Timur, sebagai penanda peluncuran replikasi program SMARThealth di Kabupaten Malang. *** [050819]
0 Comments: