Workshop Replikasi Program SMARThealth
Workshop adalah kegiatan atau acara yang dilakukan oleh beberapa orang yang mempunyai keahlian di suatu bidang tertentu. Yang tujuannya adalah untuk membahas suatu masalah dan mengajari beberapa peserta workshop tersebut. Singkatnya workshop adalah gabungan antara teori dan juga praktek dalam suatu kegiatan.
Jadi, yang dimaksud dengan workshop replikasi program SMARThealth di sini adalah workshop bersama Tim peneliti SMARThealth Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB), Prof. Anuskha Patel, Dr Anna Palagyi, Dr. Devarsetty Praveen (The George Institute for Global Health), Prof. Delvac Oceandy, Prof. Gindo Tampubolon (University of Mancherster, UK), Dr Amalia Hasnida (Erasmus Universiteit Rotterdam), dan perwakilan dari BPJS Pusat).
Foto: Prof. Anuskha Patel dari The George Institute for Global Health |
Workshop ini diselenggarakan pada hari Selasa, 23 Juli 2019 bertempat di Ruang Senat Lantai 5 Gedung Pusat Pendidikan (GPP) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) berada di Jalan Veteran, Kelurahan Ketawanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.
Tampak hadir dalam kegiatan workshop ini, selain pemateri di atas adalah 8 orang dari FKUB, 1 orang dari FIA UB, dan 9 orang dari Dinkes Kabupaten Malang.
Di sesi awal acara ini, Dekan FKUB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si. Med., Sp.A(K) memberikan Welcome Speech: How UB will support SMARThealth scale up program. Kemudian disusul Short talk from Principal Investigator, yaitu Prof. Anuskha Patel. Anuskha yang memilik posisi Vice Principal Director & Chief Scientist The George Institute for Global Health, berbicara mengenai SMARThealth Extend Scale Up: Agenda of visit dalam ceramah singkatnya.
Foto: Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D dari FIA UB |
Setelah coffee break selama 15 menit, dilanjutkan dengan paparan dari Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D, salah seorang peneliti SMARThealth yang juga staf pengajar di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya. Dalam kesempatan ini, Sujarwoto memaparkan Progress of SMARThealth scale up program. Kemudian diteruskan oleh pemateri berikutnya, yaitu dr. Mohammad Saifur Rohman, Sp.JP(K), Ph.D, dosen Departemen Jantung dan Pembuluh Darah FKUB. Saifur menjelaskan mengenai Roles of UB centre of cardiology in SMARThealth scaling up program.
Usai Saifur, dilanjutkan dengan pembicara dari BPJS Pusat tentang How Prolanis BPJS Program will support SMARThealth scaling up program, dan setelah itu istirahat sekitar 1,5 jam untuk makan siang dan sholat bagi yang muslim/muslimah.
Foto: Dr. Anna Palagyi dari The George Institute for Global Health |
Memasuki sesi kedua, pembicara berikutnya adalah Dr. Amalia Hasnida, peneliti di Erasmus School of Health Policy & Management, Rotterdam, Belanda. Tema yang diambil Amalia mengenai Sub-standard medicine preliminary research plan. Kemudian dilanjutkan dengan pembicara dari Ketua Jurusan Farmasi FKUB dra. Diana Lyrawati, M.Kes., Ph.D dengan judul Roles of UB pharmacy department in sub-standard medicine research. Lalu, coffee break yang kedua sekitar 15 menit.
Pembicara trakhir dan sekaligus sebagai keynote speaker dalam acara workshop ini adalah Dr. Anna Palagyi dari The George Institute for Global Health. Anna mempresentasikan SIMPLI research: Study update and preliminary results. Boleh dikata paparan Anna ini merupakan diseminasi SIMPLI yang datanya dikumpulkan dari kader dan perawat atau bidan Ponkesdes yang ada di Kelurahan Kepanjen dan Desa Sepanjang.
Foto: Kadinkes dan Kepala P2P Dinkes Kab. Malang |
Diseminasi hasil penelitian adalah salah satu bentuk kegiatan pertanggungjawaban akademik yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk kegiatan penelitian yang telah dilakukan. Diseminasi hasil penelitian bertujuan untuk menunjukkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap stakeholder dan masyarakat luas.
Sebagai kelanjutan dari SMARThealth Extend, SIMPLI (System-level interventions to improve the availability, accessibility and quality use of essential medicines for cardiovascular disease prevention in Indonesia) merupakan suatu studi ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan kualitas penggunaan obat-obatan penyakit kardiovaskular (CVD) di Indonesia. Target sasaran adalah pasien high risk SMARThealth. Program ini dibangun berdasarkan intervensi berbasis masyarakat yang sudah ada, dengan platform dan data terkait, dan akan fokus pada pengembangan dan uji coba intervensi multikomponen untuk mengatasi kendala yang diketahui dalam penyediaan dan pemanfaatan obat-obatan CVD.
Foto: Peserta Workshop |
Untuk menghasilkan dampak yang berarti, hasil temuan dari SIMPLI harus diketahui oleh masyarakat, baik secara spesifik dalam kelompok tertentu maupun kepada kalangan umum. Hal ini mendorong kebutuhan akan diseminasi hasil observasi dan monitoring pelaksanaan SIMPLI DI Kelurahan Kepanjen (Kecamatan Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Kecamatan Gondanglegi), dari Januari sampai dengan Juli 2019.
Ada 4 bahasan yang dijelaskan oleh Anna dalam acara ini, yaitu SIMPLI: High risk patient follow up by gender (March to June 2019, SIMPLI: Ponkesdes attendance by gender (% high risk patients), SIMPLI: Medicines compliance by high risk patient (March to June 2019), dan Process evaluation: formative evaluation findings.
Dari temuan SIMPLI ini akan menjadi bahan untuk memindai dalam pelaksanaan replikasi SMARThealth di Kabupaten Malang. *** [230719]
0 Comments: