Pembelajaran Inovasi Program SMARThealth Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara di Dinkes Kabupaten Malang
Studi banding antar Instasi Kesehatan dilakukan dalam upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan berbasis kesehatan di tengah-tengah masyarakat, utamanya pembelajaran inovasi program SMARThealth untuk pengendalian penyakit tidak menular (PTM).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang pada hari ini (Jumat, 18 Desember 2020) menerima kunjungan berupa studi banding dari Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan di Gedung Socrates Dinkes Kabupaten Malang. Kunjungan Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara dipimpin oleh Kabid P2P H. Masbudianto, SKM, sedangkan dari Dinkes Kabupaten Malang dipimpin langsung oleh Kadinkes drg. Arbani Mukti Wibowo.
Personil Dinkes dan Puskesmas se-Kabupaten Hulu Sungai Utara studi banding ke Dinkes Kabupaten Malang (18/10/2020) |
Acara ini diawali dengan ucapan selamat datang oleh Master of Ceremony Purwaningdiah Wijayanti, SE dan diteruskan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Dinas (Kadinkes) Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Kadinkes Kabupaten Malang drg. Arbani Mukti Wibowo menguraikan perjalanan SMARThealth dari grant research sampai menjadi program inovasi Dinkes Kabupaten Malang dan kemudian memasuki tahap replikasi di 378 desa dan 12 kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.
“Dengan adanya program SMARThealth diharapkan agar penyakit jantung maupun komorbitnya seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol bisa menurun”, tegas Arbani.
Usai sambutan Kadinkes, acara berikutnya adalah sambutan dari Ketua Rombongan Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara. Sambutan ini diisi oleh Kabid P2P H. Masbudianto, SKM yang mewakili Kadinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara yang tidak bisa hadir.
Masbudianto dalam sambutannya mengawali dengan salam yang disambut oleh rombongan dengan ucapan Maju, Sejahtera, Mandiri. Lalu ia menjelaskan bahwa Kabupaten Hulu Sungai Utara merupakan kabupaten paling kecil di Kalimantan Selatan yang terdiri atas 10 kecamatan dan 13 Puskesmas.
Rombongan yang datang dengan Bus Pariwisata Sheila Trans bernomor N 7052 UF ini terdiri atas Kabid P2P, Kasi PTM dan Keswa serta Puskesmas yang ada di Kabupaten Hulu Sungai Utara. Bus yang ditumpangi rombongan tersebut diparkir bersama dengan 10 mobil Public Safety Center (PSC) jenis Toyota Hiace dan 2 mobil PSC jenis Wuling.
“Semangat untuk maju, Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Utara ingin belajar untuk peningkatan program PTM di Kabupaten Malang dengan inovasi program SMARThealthnya”, kata Masbudianto.
Selesai sambutan dari Ketua Rombongan Studi Banding, dilanjutkan dengan pemberian cindera mata dari kedua instansi kesehatan dan diteruskan dengan foto bersama. Setelah itu, Kadinkes Kabupaten Malang mohon undur diri karena ada acara lain atau mau berangkat ke Jakarta menyusul Bupati Malang yang terlebih dahulu sudah sampai di Jakarta.
Sesuai rundown yang telah dibuat, acara selanjutnya diisi dengan paparan dari Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.Mkes dengan judul “Pengendalian Penyakit Tidak Menular dengan Program Inovasi SMARThealth di Kabupaten Malang.”
Di dalam paparannya, Awignami menerangkan latar belakang kasus PTM di Kabupaten Malang hingga mengadopsi program SMARThealth menjadi program inovasi Dinkes Kabupaten Malang untuk mengendalikan PTM khususnya hipertensi, diabetes, kolesterol maupun penyakit kardiovaskular.
Setelah itu, acara diteruskan dengan paparan staf IT Subbag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Achwan Sarwono, S.Kom dengan judul “Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten Malang.”
Dalam paparannya, Achwan menjelaskan seluk beluk aplikasi eKader hingga bridging data dengan ePuskesmas. Dari bridging ini nantinya data skrining yang diinput oleh Kader di desanya masing-masing bisa langsung connect ke ePuskesmas maupun PTM.
“Ini merupakan yang pertama kali di Indonesia”, jelas Achwan
Paparan berikutnya diisi oleh Kepala Puskesmas Gondanglegi dr. Widya Damayanti, MMRS dengan judul “Kegiatan SMARThealth di UPT Pusksemas Gondanglegi Kabupaten Malang.” Damayanti memaparkan bahwa Puskesmas Gondanglegi termasuk salah satu pionir pelaksanaan SMARThealth bersama 3 desa lainya, yaitu Sidorahayu (Wagir), Karangduren (Pakisaji), dan Kepanjen (Kepanjen).
Kegiatan SMARThealth berlangsung di Desa Sepanjang, Kecamatan Gondanglegi mulai tahun 2016 yang diawali dari research Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).
Kegiatan tersebut mulai dari melatih kader kesehatan yang ada di desa itu, melatih tenaga kesehatan yang ada di Ponkesdes serta melatih dokter di Puskesmas tersebut. Pada waktu itu aplikasi yang digunakan untuk melakukan skrining secara door to door terhadap warga yang berumur 40 tahun ke atas, dikenal dengan aplikasi SMARThealth (sekarang menjadi eKader).
Hasil riset di 4 desa pilot project di Kabupaten Malang tersebut sangat membantu untuk meminimalisir risiko penyakit kardiovaskular.
Dalam studi banding ini, Dinkes Kabupaten Malang juga menghadirkan kader kesehatan yang sudah dilatih oleh Tim SMARThealth. Kader yang berasal dari Kelurahan Kepanjen itu, telah mampu memberikan layanan Posbindu secara rutin di wilayahnya.
Agustin Shintowati, kader kesehatan terlatih itu sengaja dihadirkan guna mendemonstrasikan aplikasi eKader dan sekaligus akan sharing pengalamannya selama terlibat dalam program SMARThealth ini.
“Kuncinya adalah kerja sama dan komunikasi” terang Agustin
Tepat pukul 10.28 WIB dibukalah sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh Kasi PTM dan Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam kesempatan itu ada 5 penanya, yaitu Rahmadhani, S.Kep,Ns (Kepala TU Puskesmas Alabio), Rahmida, S.Kep,Ns (PP PTM Puskesmas Banjang), dr. Mida Sari (Kepala Puskesmas Sungai Karias), dr. Lily Inderiani (dokter Puskesmas Pasar Sabtu), dan dr. Hj. Farida Laela (Kasi PTM dan Keswa).
Bila di-resume, pertanyaan itu berkisar mengenai bagaimana pendanaan program SMARThealth, bridging dan laporan datanya, pelatihan kader, keterlibatan UB dalam program SMARThealth, bagaimana perekrutan kader SMARThealth dan apa tindakannya seandainya ada kader yang malas, bagaimana penyediaan obatnya, bagaimana hubungan SMARThealth dengan Posbindu, serta mengatasi jumlah kehadiran warga di kegiatan Posbindu.
Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian dijawab oleh para narasumber yang memberikan paparan serta dibantu oleh kader maupun perawat desa yang pernah terlibat dalam program SMARThealth tersebut.
Sebenarnya masih banyak yang ingin ditanyakan, akan tetapi karena keterbatasan waktu mengingat harinya adalah hari Jumat maka akhirnya pertanyaan disudahi hingga pukul 11.30 WIB.
Acara kemudian ditutup oleh Kabid P2P Dinkes Kabupaten Malang Tri Awignami Astoeti, SKM, M.Mkes. Awignami menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan rombongan dari Dinkes dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, dan meminta maaf jikalau ada materi dan jawaban yang kurang berkenan. *** [181220]
Penulis: Budiarto Eko Kusumo ǀ Penyunting Naskah: Budiarto Eko Kusumo
0 Comments: