Kabupaten Malang Unggul dalam Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aplikasi

Tak sampai sebulan, Kabupaten Malang kembali menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Penghargaan yang pertama adalah dinobatkannya Bupati Malang sebagai individu yang berjasa dalam bidang kesehatan, pada hari Selasa (12/11/2019), dan penghargaan yang kedua adalah ditetapkannya Kabupaten Malang sebagai Kabupaten Terbaik dalam Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aplikasi Tahun 2019, pada hari Selasa (3/12/2019).
Rasa gembira berganda yang dirasakan Kabupaten Malang ini bermula dari adanya implementasi program SMARThealth di empat desa yaitu Desa Sidorahayu (Wagir), Desa Karangduren (Pakisaji), Kelurahan Kepanjen (Kepanjen), dan Desa Sepanjang (Gondanglegi).
Semula implementasi program SMARThealth merupakan bagian dari grant of research dari The George Institute for Global Health kepada Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dari tahun 2016 hingga 2018. Dalam penelitian itu diketahui kader SMARThealth mampu melakukan deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular pada hampir 11.000 penduduk (91%) dari total penduduk berusia 40 tahun ke atas.

Foto: Piagam Penghargaan dari Kemenkes Tahun 2019

Hasil penelitian tersebut cukup menggembirakan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang karena terjadi perubahan dari sebelum dan sesudah inovasi SMARThealth. Identifikasi warga berisiko jantung, cakupan warga risiko tinggi yang minum obat, cakupan warga risiko tinggi yang berubah menjadi rendah (normal), pengetahuan kader tentang penyakit jantung, ketrampilan kader melakukan deteksi dini penyakit jantung, pengetahuan tenaga kesehatan tentang penyakit jantung, pengetahuan tenaga kesehatan akan perencanaan obat, sistem perencanaan obat, sistem distribusi obat pada sasaran, teknologi penggunaan database, sistem promosi jantung sehat, dan efisiensi biaya pengobatan berubah ke arah yang lebih baik secara signifikan setelah melaksanakan inovasi SMARThealth.
Melihat hasil ini Pemkab Malang yang dipelopori oleh bagian P2P Dinkes utamanya P2PTM merasa perlu untuk melanjutkan inovasi SMARThealth tersebut. Digagaslah sebuah upaya untuk tetap mengimplementasikan inovasi SMARThealth paska grant of research paripurna di Kabupaten Malang.
Bersama Team Leader SMARThealth Sujarwoto, S.IP, M.Si, MAP, Ph.D dibuatlah road map pelaksanaan SMARThealth sampai dengan tahun 2025 dalam tata kelola pencegahan penyakit kardiovaskular yang kuat di Kabupaten Malang. Harapannya akan tercipta “Masyarakat Kabupaten Malang Yang Sehat Jantung.”
Dalam mendukung road map replikasi program SMARThealth, Bupati Malang menyampaikan bahwa beliau siap memfasilitasi anggaran untuk menekan angka penyakit tidak menular (PTM). Keseriusannya diwujudkan dengan menyiapkan anggaran sebesar 1 triliun untuk memenuhi pelayanan dasar, termasuk salah satunya adalah bidang kesehatan tersebut.
Setiap kegiatan yang berhubungan dengan program SMARThealth senantiasa di sounding oleh P2PTM Dinkes Kabupaten Malang melalui media sosial seperti facebook maupun whatsapp. Selain itu, dalam kesempatan bertatap muka dengan jajaran Kemenkes, kegiatan SMARThealth selalu disusulkan dan diunggulkan dalam pelaksanaan bidang kesehatan di Kabupaten Malang.
Lama-lama hal ini menarik perhatian Kepala Subdirektorat Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (PJPD) Kemenkes. Sorotan terhadap program SMARThealth akhirnya secara intensif dilakukan oleh Tim Penilai Lintas Direktorat Kemenkes.
Penilaian itu kemudian melahirkan dua penghargaan bagi Kabupaten Malang tersebut. Peran Bupati Malang dalam mewujudkan Kabupaten Malang Sehat Jantung melalui Replikasi Program SMARThealth menelorkan penghargaan terhadap Bupati Malang sebagai individu yang berjasa di bidang kesehatan, dan Peran Kader Kesehatan dalam deteksi dini faktor risiko penyakit kardiovaskular dalam pelaksanaan SMARThealth dengan bantuan aplikasi SMARThealth mengganjar Kabupaten Malang sebagai Kabupaten Terbaik dalam Inovasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Aplikasi Tahun 2019. *** [111219]


Penulis : Budiarto Eko Kusumo Penyunting Naskah: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo


1 komentar: