Workshop Kader SMARThealth Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Tahun 2020
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggelar workshop kader SMARThealth di Hotel Ollino Garden yang berada di Jalan Aris Munandar No. 41-45, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin hingga Selasa (23-24/11/2020).
Kegiatan workshop ini diikuti oleh 50 kader kesehatan, 6 Puskesmas, 10 petugas kesehatan desa/Ponkesdes, 6 staf PTM, dan 6 dokter Puskesmas. Lima puluh kader kesehatan itu berasal dari 10 desa, yaitu Sidorahayu (5 orang), Mendalanwangi (5 orang), Karangduren (5 orang), Kendalpayak (5 orang), Karangkates (5 orang), Jatiguwi (5 orang), Sepanjang (5 orang), Majangtengah (5 orang), Dadapan (5 orang), dan Sukolilo (5 orang).
Pengenalan Program SMARThealth oleh Sujarwoto, Ph.D pada Workshop Kader SMARThealth (23/11/2020) |
Dalam pembukaan itu, Paulus mengatakan bahwa kader kesehatan memiliki peran penting dalam meningkatkan derajad kesehatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penyakit tidak menular (PTM).
Kegiatan workshop selama dua hari ini, menghadirkan sejumlah narasumber yang berasal dari Tim SMARThealth Univeristas Brawijaya (UB), bagian lintas program yang ada di lingkungan Dinkes, dan dokter spesialis jantung RSUD Kanjuruhan.
Sujarwoto, S.IP, M.Si, MPA, Ph.D, narasumber pertama dari UB memberikan materi tentang “Pengenalan Program SMARThealth.” Ia selain staf pengajar di FIA UB, juga seorang peneliti dan Co-Principal Investigator SMARThealth.
Sujarwoto menerangkan apa itu SMARThealth, dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan kader untuk melaksanakan program SMARThealth. Replikasi program SMARThealth untuk 378 desa dan 12 kelurahan di Kabupaten Malang telah dilaunching oleh Bupati Malang di Pendopo Agung Kabupaten Malang pada 5 Agustus 2019.
Usai pamaparan pemateri pertama, peserta workshop dibagi menjai dua kelas. Kelas kader dipindahkan ke Ruang Athena 2 dan kelas tenaga kesehatan (nakes) dipindahkan ke Ruang Athena 3 yang berada di lantai 3. Di kelas kader, kader akan dilatih penggunaan aplikasi eKader, penjelasan gaya hidup sehat, dan penggunaan SMARThealth Kits di hari pertama. Sedangkan di kelas tenaga kesehatan, nakes akan mendapatkan materi tentang peran dokter pada pelaksanaan SMARThealth, penggunaan aplikasi eDokter, dan tata laksana perencanaan, pengadaan serta distribusi obat SMARThealth.
Hari kedua workshop, kelas kembali digabung di ballroom. Mereka akan mendengarkan tentang “Pentingnya Peran Promkes Dalam Pengendalian PTM di Indonesia”, oleh Retno Indarti, SKM dari Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Malang di jam pertama hari kedua.
Menurut Retno, tugas dari promkes adalah memberi edukasi kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Ada 4 strategi yang dijalankan dalam promkes, yaitu advokasi, social support, pemberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
Setelah materi promkes, kelas kembali dibagi dua lagi. Kelas kader tetap berada di ballroom untuk melanjutkan materi praktek penggunaan SMARThealth Kits dan aplikasi eKader yang dipandu oleh dr. Dyah Ayuning Wulan. SMARThealth Kits terdiri atas automatic blood pressure monitor, blood glucose monitor, cholesterol monitor, alat ukur tinggi badan, timbangan badan, dan lain-lain.
Sedangkan di kelas tenaga kesehatan, nakes dilatih penggunaan aplikasi eDokter yang dipandu oleh dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc (FM)., Sp.D.L.P dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB).
Baik di kelas kader maupun kelas nakes, pada saat mereka praktek menggunakan aplikasi eKader maupun eDokter, masih banyak dijumpai permasalahan dalam aplikasi tersebut. Permasalahan ini kemudian dikumpulkan Tim SMARThealth UB yang membantu dalam kegiatan workshop tersebut. Permasalahan ini termasuk lumrah, karena kedua aplikasi itu boleh dibilang new application (aplikasi baru). Permasalahan itu akan segera ditindaklanjuti oleh programmer dari permasalahan yang telah dilaporkan ke Tim SMARThealth UB.
Setelah ishoma (istirahat, sholat, makan), kedua kelas digabung lagi. Mereka akan mendengarkan pemaparan dari dr. Sapto Prihandoko, SpJP dengan judul “Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Jantung” selama satu jam lamanya, hingga menjelang penutupan workshop.
Workshop ini akhirnya ditutup oleh Kepala Seksi PTM dan Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, pada pukul 14.35 WIB di hari kedua. *** [241120]
Penulis : Budiarto Eko Kusumo ǀ Penyunting Naskah : Budiarto Eko Kusumo
0 Comments: