Supervisi Posbindu SMARThealth di Desa Mendalanwangi

Ada yang berbeda pada kegiatan Pos Pembinaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang dilaksanakan di Balai Desa Mendalanwangi yang terletak di Jalan Raya Mendalanwangi No. 14 Dusun Sekarputih RT 15 RW 05 Desa Mendalanwangi, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis ini (21/01/2021). Dalam pemeriksaan warga, kader SMARThealth membuka layanan pemeriksaan gangguan penglihatan.

Kader SMARThealth Desa Mendalanwangi telah mendapat pelatihan mata dari para dokter spesialis mata Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) pada 20 Juli 2019. Mereka dilatih untuk mengenali katarak maupun kelainan refraksi mata.


Kader SMARThealth Desa Mendalanwangi, Puskesmas Wagir dan Staf PTM Dinkes Kab. Malang

Dalam kegiatan Posbindu PTM Desa Mendalanwangi ini ada lima meja untuk melayani pengunjung yang memeriksakan diri. Begitu datang ke Balai Desa, pengunjung yang hendak memeriksakan diri harus menuju ke meja 1 terlebih dahulu. Di meja itu, pengunjung akan mengisi buku daftar hadir dan menyerahkan fotokopi KTP serta diukur suhu tubuhnya dengan menggunakan Thermo Gun (Termometer jidat atau kening). Kemudian kader langsung menginput data yang ada di KTP ke dalam ePuskesmas secara langsung (real time). Tapi nanti jika aplikasi eKader sudah selesai perbaikan, tidak perlu input ke ePuskesmas lagi karena dari data yang diinput ke dalam eKader secara otomatis akan bridging ke ePuskesmas.


Pendopo Balai Desa Mendalanwangi

Dari meja 1, pengunjung kemudian disarankan untuk menuju ke meja 2. Di meja 2, kader yang bertugas di situ melakukan wawancara faktor risiko PTM. Wawancara tersebut menggunakan guideline dalam Kartu Skrining Kesehatan Posbindu PTM, di antaranya riwayat penyakit pada keluarga, riwayat penyakit tidak menular pada diri sendiri, faktor risiko PTM, dan lain-lain.

Usai dari meja 2, pengunjung dipersilakan mengisi Self Reporting Questionnaire (SRQ) 29 sebelum menuju ke meja 3. SRQ 29 merupakan kuesioner yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai alat ukur adanya masalah/gangguan jiwa. SRQ 29 berisi 29 pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu selama 30 hari terakhir. Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya.


Kader memeriksa suhu badan dengan Thermo Gun

Di meja 3, pengunjung akan diukur tinggi badan, berat badan dan lingkar pinggang serta tekanan darah. Dari pengukuran tinggi badan dan berat badan, kader bisa menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh).

Rampung di meja 3, pengunjung melanjutkan langkah pemeriksaan di meja 4. Di meja 4, pengunjung menerima pemeriksaan laboratorium ringan yang meliputi gula darah, kolesterol maupun asam urat. Hasil pengukurannya akan dicatat untuk ditunjukkan ke dokter yang bertugas di meja 5.

Berbeda dengan meja 1 hingga 4 yang diisi oleh kader SMARThealth, meja 5 diisi oleh dokter Puskesmas (dr. Yunita Faradiba dan dr. Prisilla Kristina) dan perawat (Chorina Kusbiantoro, A.Md. Kep) maupun bidan (Naning Fadilah, A.Md. Keb) yang ada di Ponkesdes setempat.


Kader sedang memeriksa mata seorang warga

Di meja 5, pengunjung bisa berkonsultasi dengan dokter perihal hasil pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat maupun keluhan badan lainnya. Sedangkan pada saat konsultasi, dokter juga bisa melakukan identifikasi faktor risiko PTM, edukasi faktor risiko PTM, dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM, seperti pemberian obat atau pemeriksaan lanjutan di Puskesmas.

Setelah dari meja 5, berarti alur pemeriksaan setiap pengunjung sudah selesai dan pengunjung boleh pulang. Namun sebelum pulang, kader yang bertugas di bagian konsumsi akan memberikan makanan ringan dan minuman terlebih dulu kepada warga yang memeriksakan diri.

Tampak hadir dalam kegiatan Posbindu PTM tersebut adalah Paulus Gatot Kusharyanto, SKM (Kepala Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang), Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns (staf PTM), dan Kristina Dewi, A.Md. Keb (staf PTM) serta perwakilan SMARThealth Universitas Brawijaya (UB).


Evaluasi Hasil Supervisi Staf PTM Dinkes Kab. Malang kepada Kepala Puskesmas Wagir dan Ponkesdes Mendalanwangi

Dari Puskesmas Wagir, selain kedua dokter hadir juga pemegang program PTM Fenny Noviana, A.Md. Kep, dan kemudian menyusul Kepala Puskesmas Wagir, drg Prima Puspitorini juga hadir dalam kegiatan Posbindu tersebut. Selain itu, menyusul hadir juga Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Wagir Aris.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga dhuhur ini hadir 40 warga yang memeriksakan diri, yang terdiri dari  9 laki-laki dan 31 perempuan. Mereka datang ke Balai Desa secara bergiliran sesuai dengan protokol kesehatan agar supaya tidak membentuk kerumunan.

Menjelang selesai kegiatan, dilakukan foto bersama kader SMARThealth yang mengenakan seragam APD (Alat Pelindung Diri) berwarna kuning keemasan, dan setelah itu yang hadir boleh mencicipi hidangan yang dibuat oleh ibu-ibu kader, seperti sawut dengan gula merahnya yang legit, pudding dengan warna hijau di atas dan coklat di bawah, donat dengan taburan coklat dan keju, aqua gelas, teh Pucuk Harum, dan buah rambutan. Pulangnya dibawain nasi dalam kardus. *** [210121]


Penulis: Budiarto Eko Kusumo   ǀ   Penyunting Naskah: Budiarto Eko Kusumo


0 Comments: