Bimbingan Teknis Program PTM dan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Gondanglegi
Hari kelima kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Gondanglegi yang berada di Jalan Diponegoro No. 62 Dusun Krajan Satu, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (02/02/2021).
Menurut yang tertera dalam surat pemberitahuan dari Dinkes No. 440/276/35.07.103/2021 tertanggal 21 Januari 2021, jadwal bimtek di Puskesmas Gondanglegi sebenarnya jatuh pada hari ke-35. Akan tetapi mengingat Puskesmas Gondanglegi akan mereplikasi SMARThealth di tahun 2021 ini, maka jadwal ditukar dengan Pujon.
Sambutan dari Seksi PTM dan Keswa Dinkes Kabupaten Malang |
Pertemuan bimtek ini dimulai pada pukul 08.35 WIB dengan diawali sambutan dari Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Nurslamet, mewakili Kepala Puskesmas Gondanglegi. Dalam sambutannya, Nurslamet mengucapkan selamat datang kepada rombongan Seksi PTM dan Keswa, dan sekaligus memberikan arahan kepada peserta pertemuan mengenai pentingnya bimtek ini.
Peserta Bimtek di Puskesmas Gondanglegi |
Usai sambutan-sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns, dengan judul “Bentuk Layanan Standar Pelayanan Minimal (Berdasarkan PMK No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar SPM).”
Materi SPM PTM yang disampaikan oleh Nur Ani Sahara, S.Kep. Ns |
Pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif adalah skrining yang dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk PTM yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar perut, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, dan anamnesa perilaku berisiko. Yang dimaksud skrining di sini adalah dalam bentuk kesatuan. Jika warga hanya diukur hipertensinya saja atau diabetes mellitusnya saja, belum dikategorikan masuk dalam SPM.
Praktek ePuskesmas Skrining PTM Luar Gedung |
Semua yang sudah diprogramkan sebenarnya bisa diikuti dengan skrining, seperti pada konseling dari pintu ke pintu (kopipu) atau pada saat penyelenggaraan Posbindu maupun Posyandu Lansia. Begitu pula halnya dengan pasien yang sedang memeriksakan diri ke Puskesmas. Perawat bisa melakukan skrining dengan memanfaatkan waktu tunggu pasien atau mengantri pemeriksaan.
Materi Keswa oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd |
Oleh karena itu, di tahun 2021 ini Puskesmas Gondanglegi harus melakukan replikasi SMARThealth untuk enam desa lainnya di lingkungan Puskesmas Gondanglegi.
Usai materi SPM diteruskan dengan praktek ePuskesmas yang dipandu oleh Candra Hernawan melalui laptop yang disorotkan ke layar, dan penjelasannya dilakukan oleh Nur Ani Sahara dengan bantuan microphone.
Mereka menjelaskan praktek ePuskesmas Skrining PTM Luar Gedung, yang nantinya akan senantiasa digunakan oleh perawat ketika menginput hasil skrining di wilayah desanya masing-masing.
Dalam praktek itu dijumpai beberapa kendala dalam proses menginput, seperti tidak bisa disimpan. Selain itu, cara mengisinya harus cepat. Jika tidak, tampilan layarnya akan kembali ke posisi semula. Kalau cepat juga akan mengalami risiko salan ketik atau salah tekan dalam menginput data.
Selesai praktek, acaranya dilanjutkan dengan paparan materi Keswa yang disampaikan oleh Gatot Sujono, S.St., M.Pd. Dalam penyampaian materi itu, Gatot mengatakan bahwa capaian Keswa di Puskesmas Gondanglegi ada peningkatan. Namun, bila di breakdown ke dalam kohort masih terlihat beberapa kekurangannya, seperti ada alamatnya tapi namanya tidak ada, dan status obat kosong.
Selain itu, PKP kecil karena kunjungannya sedikit. Kunjungan ODGJ ke Puskesmas, perawat ke ODGJ maupun kader ke ODGJ sangatlah penting dalam kohort. Menurut Gatot, kohort yang mengisi harus perawat desa, sedangkan PP Keswa tinggal merekap ke dalam form laporannya.
Pada kesempatan itu, Gatot juga menjelaskan bagaimana penanganan ODGJ yang kurang mampu, tidak memiliki identitas maupun yang terlantar, dan juga mewanti-wanti kepada perawat yang membawakan obat untuk ODGJ, senantiasa harus dibekali dengan surat keterangan dari farmasi atau Puskesmas. Hal ini agar supaya perawat tidak menemui kendala ketika terjadi operasi dari kepolisian.
Kegiatan bimtek ini berakhir pada pukul 10.58 WIB. Kemudian rombongan Dinkes dan perwakilan dari Tim SMARThealth Universitas Brawijaya (UB) pamit undur diri, dan tenaga kesehatan di Puskesmas Gondanglegi siap-siap jadwalnya untuk divaksinasi siang itu. *** [020221]
Penulis : Budiarto Eko Kusumo ǀ Penyunting Naskah : Budiarto Eko Kusumo
0 Comments: