Audiensi dengan Kadinkes baru

Rampung diskusi di Sekretariat SMARThealth, Dr. Devarsetty Praveen bersama Co-Principal Investigator SMARThealth Scale-Up Indonesia dan Koordinator Program SMARThealth melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang baru, drg. Arbani Mukti Wibowo, pada Jumat (31/01/2020).
Tampak hadir dalam audiensi tersebut adalah Tim SMARThealth dan Jajaran Dinkes. Tim SMARThealth terdiri atas Praveen, Co-Principal Investigator SMARThealth Scale-Up Indonesia, dan Koordinator Program. Sedangkan dari jajaran Dinkes adalah Kadinkes, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) serta Kasi Pencegahan, Pengendalian PTM dan Kesehatan Jiwa.

Foto: Audiensi Tim SMARThealth dengan Kadinkes

Audiensi sebenarnya sudah digagas semenjak mendengar ada pergantian Kadinkes di jajaran Dinkes Kabupaten Malang, namun karena kesibukan masing-masing maka audiensi tersebut sempat molor. Sejak dilantik, Kadinkes harus melakukan serangkaian pertemuan, baik dengan jajaran Pemkab Malang maupun jajaran Dinkes sendiri. Sementara itu, Sujarwoto, S.I.P., M.Si., M.P.A., Ph.D. selaku Co-Principal Investigator SMARThealth Scale-Up Indonesia juga disibukkan kesehariannya di lingkungan pekerjaannya sebagai staf pengajar di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB).
Audiensi ini berlangsung di Ruang Kerja Kadinkes hampir satu jam lamanya. Dalam audiensi itu, pertama-tama Sujarwoto memperkenalkan diri disertai tim yang dibawanya. Kemudian dilanjutkan paparan sekilas perihal SMARThealth serta rencana menindaklanjuti program prioritas Bupati Malang untuk mereplikasi program SMARThealth di seluruh desa maupun kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.

Foto: Audiensi di Ruang Kerja Kadinkes

Kadinkes dalam sambutannya mengapresiasi sinergisitas yang telah berjalan selama ini antara FKUB dan Dinkes yang diteruskan dengan kehendak Bupati Malang yang akan melakukan replikasi program SMARThealth dalam lima tahun kedepan. Kadinkes yang juga mantan direktur RSUD Lawang itu, mengakui bahwa progam SMARThealth ini sudah bagus tapi masih ada yang kurang. “Kenapa dulu tidak melibatkan RSUD yang ada di Kabupaten Malang?” terang Kadinkes lebih lanjut.
Menurut Sujarwoto, dalam replikasi program SMARThealth ini memang ingin mengarah ke masalah tersebut dengan menyelesaikan bridging terlibih dahulu. Bridging ini nanti diharapkan menjadi jembatan jaringan komputer agar supaya bisa diintegrasikan. Sehingga kelak, ketika kader melakukan skrining terhadap warganya, data yang diinput kader melalui tabletnya bisa langsung masuk ke e-Puskesmas secara langsung. Kemudian dari e-Puskesmas bisa ditautkan ke aplikasi yang ada di RSUD.

Foto: Audiensi yang interaktif dan dinamis

Selain itu, Kadinkes yang mempunyai visi ke depan ini juga menginginkan ada tutorial dari dokter spesialis jantung FKUB atau RS Saiful Anwar terhadap RSUD yang ada di Kabupaten Malang. Hal ini agar supaya terjadi kesepemahaman panduan klinis dalam menangani pasien kardiovaskular yang sangat high risk.
Setelah itu lanjut Kadinkes, para dokter spesialis jantung yang ada di RSUD itu akan ditugaskan untuk melatih para dokter yang ada di Puskesmas. Kemudian juga akan memperkuat peran kader dalam pemahaman terhadap penyakit kardiovaskular lebih lanjut.
Dalam kesempatan ini, Kadinkes juga menginstruksikan kepada Kabid P2P dan Kasi Pencegahan, Pengendalian PTM dan Kesehatan Jiwa untuk segera membuat proposal untuk diajukan kepada Bupati Malang. Karena Bupati Malang telah berjanji akan mencarikan dana untuk replikasi program SMARThealth sesegera mungkin jika besaran pendanaan yang dibutuhkan sudah diajukan oleh Dinkes.
Audiensi yang berjalan interaktif dan dinamis ini berakhir pada pukul 14.25, dan setelah itu Tim SMARThealth pamit undur diri. *** [310120]


Penulis : Budiarto Eko Kusumo Penyunting Naskah: Rilya Bagus Ariesta Niko Prasetyo


0 Comments: