Training of Trainer Program SMARThealth Dinas Kesehatan Kabupaten Malang

SMARThealth adalah suatu intervensi layanan kesehatan untuk deteksi dini risiko penyakit kardiovaskular, promosi, pencegahan dan pengobatan dasar. Sistem ini mendukung pengambilan keputusan klinis (Clinical Decision Support System) untuk memfasilitasi program rujukan dan terapi pasien dengan risiko penyakit kardiovaskular.
Salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah adanya transisi epidemiologi. Transisi epidemiologi ditandai dengan masih belum tuntasnya penanganan penyakit yang umumnya diderita orang berpenghasilan rendah seperti diare dan TBC, dan sementara itu di saat yang lain terjadi peningkatan penyakit tidak menular (PTM) di antaranya adalah penyakit kardiovaskular.


Paparan Dr. Sujarwoto, MPA

Fakta-fakta terkait penyakit kardiovaskular menunjukkan bahwa 31% kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Celakanya, kasus itu paling banyak terjadi di negara miskin dan berkembang. Lebih dari 23 juta kematian diperkirakan terjadi pada tahun 2030.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menargetkan penurunan kematian dini akibat penyakit kardiovaskular sebesar 25% pada tahun 2025. Penyakit jantung dan stroke adalah penyebab kematian nomor 3 kematian wanita di seluruh dunia.
SMARThealth mampu mengatasi masalah layanan deteksi dini, promosi, pencegahan dan pengobatan dasar bagi masyarakat yang memiliki risiko kardiovaskular.

Peserta Training of Trainer Program SMARThealth

Dalam kiprahnya, program SMARThealth telah berlangsung di Kabupaten Malang. Diawali dengan pilot project kerja sama antara Fakultas Kedokteran Universtas Brawijaya (FKUB) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang dari tahun 2016 hingga 2018 di 4 desa intervensi dan 4 desa kontrol.
Dalam pilot atau uji coba SMARThealth ini terdapat pelatihan 42 kader kesehatan, pelatihan 8 perawat/bidan dan 4 dokter Puskesmas, pengadaan alat kesehatan untuk skrining, pembuatan aplikasi SMARThealth, serta pelaksanaan program selama 18 bulan. Hasil dari pilot tersebut, program SMARThealth mampu memetakan deteksi dini risiko penyakit kardiovaskular, dan mampu mengedukasi orang yang terindikasi risiko tinggi tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan SIMPLI (System level Intervention to improve Medicines use for the Prevention of cardiovascular disease in Indonesia) dari tahun 2018 sampai tahun 2019. Tujuan dari SIMPLI adalah untuk memperkuat program SMARThealth melalui penguatan sistem distribusi obat esensial penyakit kardiovaskular.

Peserta TOT sedang mendengarakan paparan pemateri pertama

Pada SIMPLI itu terjadi pemantapan untuk program SMARThealth. Pemantapan itu meliputi integrasi SMARThealth dengan ePuskesmas, penguatan sistem perencanaan dan distribusi obat melalui penguatan koordinasi para pemangku kepentingan terkait, pengembangan sistem ePosbindu dan ePonkesdes, dan peningkatan kapasitas kepentingan dalam promosi kesehatan.
Dari rodmap pelaksanaan program SMARThealth tersebut, kini pogram SMARThealth menjadi program layanan inovasi SMARThealth Dinkes Kabupaten Malang, dan selanjutnya akan direplikasi di semua desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Malang.
“Kalau sudah ditulis menjadi innovator (inovasi program), kita harus kuat. Karena nantinya kita akan menjadi tempat bertanya,” kata Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes (Plt Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten) yang mewakili Kadinkes dalam sambutan dan sekaligus membuka acara Training of Trainer (TOT) Program SMARThealth Kabupaten Malang.

Peserta TOT berlatih eKader mulai dari instal hingga cara mengisikannya

Pelaksanaan TOT Program SMARThealth ini dilaksanakan di Mirabell Hotel & Convention Hall yang beralamatkan di Jalan Panglima Sudirman No. 39A Dusun Lemah Duwur, Kelurahan Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (27/10/2020). Pelatihan diikuti oleh 7 staf PTM dan Keswa Dinkes. Fasilitator dan narasumber berasal dari Universitas Brawijaya.
Paparan sesi 1 diisi oleh Dr. Sujarwoto, MPA dalam materinya yang berjudul Modul dan Panduan Trainer Replikasi SMARThealth. Dalam paparannya, Sujarwoto yang selain mengajar di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB juga sekaligus menjadi Co-Principal Investigator SMARThealth Indonesia itu, menjelaskan gambaran besar program SMARThealth, tujuan TOT, dan kurikulum untuk melatih kader dan tenaga kesehatan.
Tujuan TOT ini adalah menyiapkan para trainer yang akan melatih kader kesehatan dan tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat dalam program replikasi SMARThealth. Untuk tahun 2020 ini fokus kader dan nakes yang ada di 10 desa fase 1 program replikasi SMARThealth.

Narasumber kedua dr. Dyah Ayuning Wulan sedang memberikan materi

Paparan sesi 2 masih dipandu oleh Sujarwoto dengan mengambil judul Modul Aplikasi eKader. Aplikasi eKader ini sesungguhnya merupakan aplikasi SMARThealth yang telah mengalami perubahan dalam tampilan dari sebelumnya. Kelebihan dari eKader ini telah mampu untuk melakukan skrining mulai umur 15 tahun ke atas. Hal ini tentunya sudah sesuai dengan target capaian skrining yang dilakukan oleh Dinkes dalam PTM.
Dalam kedua paparan Sujarwoto itu terdapat 5 penanya dari peserta TOT. Penanya pertama datang dari Paulus Gatot Kusharyanto, SKM (Kasi PTM dan Keswa), penanya kedua Tri Awignami Astoeti, SKM, M.M.Kes (Plt Kabid P2P), penanya ketiga Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns (staf PTM), penanya keempat Kristina Dewi, A.Md.Keb. (staf PTM), dan penanya kelima Gatot Sujono, S.ST., M.Pd.
Dalam seksi tanya jawab ini terjadi komunikasi dialogis. Antara pemateri dan peserta TOT terlibat komunikasi yang tidak canggung namun mengalir. Sehingga diharapkan penyerapan materinya bisa berjalan dengan baik.
Sekitar pukul 13.00 WIB, pemateri pertama meninggalkan tempat karena harus menjalankan profesinya sebagai pengajar di FIA UB. Kemudian agenda TOT dilanjutkan dengan narasumber yang kedua, yaitu dr. Dyah Ayuning Wulan dengan judul Modul Gaya Hidup Sehat dan Promosi Kesehatan.
Dalam paparan narasumber kedua, dijelaskan tentang apa itu penyakit jantung, pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengukuran tekanan darah, gaya hidup sehat serta promosi kesehatan (promkes). Setelah itu diisi dengan sesi tanya jawab
Tepat pukul 14.15 WIB, TOT Program SMARThealth Dinkes Kabupaten Malang untuk trainer (pelatih) kader berakhir sudah. Bekal TOT ini diharapkan para pesertanya menjadi pelatih yang tugasnya memberikan pelatihan kepada kader Posbindu terpilih, dan memberikan bimbingan serta fasilitasi kepada kader selama pelaksanaan program replikasi SMARThealth. *** [271020]

Penulis : Budiarto Eko Kusumo   ǀ   Penyunting Naskah : Budiarto Eko Kusumo


0 Comments: