Bimbingan Teknis Program PTM dan Kesehatan Jiwa di Puskesmas Sumbermanjing Wetan

Hari kedua agenda kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program PTM dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di tahun 2021 ini masih berada di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Kebetulan di Kecamatan Sumbermanjing Wetan terdapat dua Puskesmas.

Sehari sebelumnya terlebih dahulu diadakan Bimtek Program PTM dan Keswa di Puskesmas Sitiarjo, dan sekarang pelaksanaan Bimtek Program PTM dan Keswa di Puskesmas Sumbermanjing Wetan, pada hari Rabu (27/01/2021).

Lokasi Bimtek diselenggarakan di Ruang Pertemuan Puskesmas Sumbermanjing Wetan yang terletak di Jalan Raya Maghenda No. 50 Krajan RT 15 RW 06 Des Harjokuncaran, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Ruang Pertemuan ini dipisahkan jalan beraspal dari bangunan induk Puskesmas tersebut.


Peserta Bimtek Program PTM dan Keswa di Puskesmas Sumbermanjing Wetan

Kegiatan Bimtek ini dimulai pada pukul 09.08 WIB dengan diisi oleh sambutan dari Kepala Tata Usaha, Trias Purborini. Trias mewakili Kepala Puskesmas Sumbermanjing Wetan, yang kebetulan sedang berada di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk menandatangani pakta integritas yang selalu dibarukan setiap tahunnya.

Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Seksi PTM dan Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto, SKM. Dalam sambutannya, Paulus terlebih dahulu memperkenalkan staf Dinkes yang hadir dalam bimtek ini.

“Kenapa kita datang rombongan?” lontar Paulus.

“Hal ini agar supaya bimtek semakin berkualitas. Kita tidak datang hanya ambil data, terus pulang. Melainkan biar bisa tukar informasi program PTM dan Keswa guna memenuhi SPM.” jelas Paulus.


Sambutan-sambutan dalam Bimtek

Menurut Paulus, sasaran program PTM meliputi PTM (usia produktif, Yankes Hipertensi, Yankes Diabetes, skrining faktor risiko PTM di Posbindu), Pandu PTM di Puskesmas, deteksi gangguan indera fungsional mata dan telinga, deteksi dini kanker mulut rahim dan payudara, penerapan Kawasan Tanpa Merokok (KTR) dan Usaha Berhenti Meroko (UBM) di fasilitas kesehatan dan sekolah, pengendalian penyakit gigi dan mulut, talasemia, gagal ginjal, lupus dan kasus kecelakaan, serta pengembangan program inovasi SMARThealth.

Sedangkan, sasaran program Keswa terdiri atas pelayanan kesehatan ODGJ berat, pelayanan kesehatan ODMK, deteksi dini NAPZA di fasilitas kesehatan dan sekolah, pelayanan kesehatan rehabilitasi medik kasus penyalahgunaan NAPZA, serta penguatan Posyandu Jiwa di desa.

Untuk mencapai SPM yang lebih baik, Paulus menyarankan agar petugas kesehatan senantiasa melakukan advokasi kepada Kepala Desa, sekolah yang ada di wilayahnya, PKK maupun Camat. Di samping itu juga harus dilakukan advokasi internal, di mana program-program yang ada di Puskesmas harus bersinergi atau saling berhubungan. Kemudian perlu diupayakan promotif, preventif, kuratif maupun paliatif. Perlu juga meningkatkan sumber daya yang ada, mendukung surveilans (penyakit menular), dan membuat jejaring (networking) seperti dengan tenaga kesehatan swasta dan kader.


Paparan Materi Standar Pelayanan Minimal

Usai sambutan Kasi PTM dan Keswa, acara dilanjutkan dengan paparan materi dari staf PTM Nur Ani Sahara, S.Kep.Ns. Ia menjelaskan “Bentuk Layanan Standar Pelayanan Minimal: Berdasarkan PMK No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Palayanan Dasar SPM.”

Dalam paparannya, selain menerangkan masalah SPM, Nur Ani Sahara juga memberi kesempatan dialog interaktif dengan peserta bimtek yang meliputi PP PTM, PP Keswa, PP Lansia, PP UKS dan sembilan perawat yang berasal dari desa: Sumbermanjing, Harjokuncaran, Argotirto, Ringinsari, Druju, Ringinkembar, Klepu, Sekarbanyu, dan Tegalrejo.

Dari dialog itu, Seksi PTM dan Keswa bisa mendapat gambaran persoalan yang dihadapi di lapangan oleh para perawat, dan sekaligus bisa memberikan solusi alternatif untuk mengatasinya. Misalnya masalah sinyal bisa diatasi dengan menyiapkan form pertanyaan seperti yang ada di ePuskesmas. Sehingga setelah mendapatkan sinyal, perawat bisa segera menginputnya.


Praktek ePuskesmas Skrining PTM Luar Gedung

Diakui oleh Nur Ani Sahara, di masa pandemi ini memang semua mengalami kendala. Namun demikian, kendala itu bisa dicarikan jalan keluarnya seperti misalnya melakukan skrining Pandu PTM terhadap pasien yang sedang memeriksakan diri di Puskesmas. Caranya dengan memanfaatkan waktu tunggu pasien diisi dengan skrining.

Selain itu, Nur Ani Sahara juga menyinggung program SMARThealth untuk membantu peningkatan SPM. SMARThealth akan mengisi skrining yang dilakukan oleh kader baik di Posbindu maupun mengunjungi ke rumah (home visit). Pengalaman desa yang sudah menjalankan SMARThealth, diyakini petugas kesehatan dan kader kesehatan terlatih akan bisa berkarya secara komprehensif.

Tepat pukul 10.27 WIB acara kemudian dilanjutkan dengan mempraktekkan aplikasi ePuskesmas utamanya Skrining PTM Luar Gedung yang akan kerap digunakan oleh perawat di desa. Dipandu oleh Nur Anis Sahara bersama Candra Hernawan, staf PTM yang membidangi IT.


Paparan Materi Kesehatan Jiwa

Setelah praktek aplikas ePuskesmas Skrining PTM Luar Gedung, acara diisi dengan paparan materi Keswa oleh staf PTM Keswa Gatot Sujono, S.St, M.Pd. Dalam paparannya, Gatot Sujono mengawali dengan melontarkan kalimat tanya,”Kenapa saya ikut juga hadir dalam bimtek ini?”

“Karena bentuk pelaporannya menyatu juga di dalamnya”, jelas Gatot Sujono.

Menurut Gatot, dari hasil laporan bulanan yang masuk ke Seksi PTM dan Keswa, Sumbermanjing Wetan tergolong lengkap. Hanya saja masih dijumpai nama dan nomor yang ganda (double accounting). Harapannya, kedepannya jangan ada data ganda lagi dan hindari yang bolong atau kosong.

Usai paparan SPM dan Keswa, acara berikutnya diisi oleh Kasi PTM dan Keswa dengan mensosialisasikan program SMARThealth yang sudah direplikasi di beberapa Puskesmas di Kabupaten Malang. Untuk replikasi SMARThealth di Sumbermanjing Wetan diagendakan pelaksanaannya pada tahun 2022.

Kalau sudah melaksanakan program SMARThealth, perawat akan terbantukan, karena data yang diinput oleh kader kesehatan terlatih akan langsung bridging ke ePuskesmas. Oleh karena itu, yang harus dilakuka oleh perawat saat ini menurut Paulus, adalah advokasi kepada Kepala Desa perihal akan dilaksanakan program SMARThealth ini.

Mengakhiri kegiatan bimtek ini adalah closing statement oleh Kepala Tata Usaha Puskesmas Sumbermanjing Wetan. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas bimtek ini yang cukup mencerahkan bagi Puskesmas Sumbermanjing Wetan, dan selanjutnya akan menyikapi pemenuhan dalam target SPM seperti yang dikehendaki. *** [270121]


Penulis : Budiarto Eko Kusumo   ǀ   Penyunting Naskah : Budiarto Eko Kusumo


0 Comments: