Sosialisasi Replikasi SMARThealth di Kantor Camat Gondanglegi
Kunjungan rombongan Seksi PTM & Keswa Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang yang ke-6 ini adalah Kecamatan Gondanglegi. Rombongan Dinkes tersebut tiba di Kantor Camat Gondanglegi sekitar pukul 10.01 WIB. Kunjungan ini dalam rangka Sosialisasi Replikasi SMARThealth di Kantor Camat Gondanglegi yang beralamatkan di Jalan Diponegoro No. 76 Dusun Krajan Satu, Desa Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis (18/09/2020).
Rombongan Dinkes yang hadir terdiri dari Kepala Seksi (Kasie) PTM & Keswa Paulus Gatot Kusharyanto, SKM dan dua staf PTM & Keswa (Nur Ani Sahara dan Gatot Sujono) serta perwakilan Tim SMARThealth. Sedangkan, dari Puskesmas hadir Kepala UPTD Puskesmas (Kapus) Gondanglegi dr. Widya Damayanti, MMRS, dr. Hendri Agus Sugianto, dan perawat Ilham Tri Wicaksa.
Sosialisasi Replikasi SMARThealth di Kantor Camat Gondanglegi |
Rombongan tersebut diterima oleh Camat Gondanglegi Prestiya Yunika AP, S.Sos., M.Si di ruang kerjanya. Acara sosialisasi baru dimulai pada pukul 10.35 WIB setelah Kepala Desa (Kades) Sepanjang Saiful Anwar hadir dalam pertemuan itu.
Mengawali acara sosialisasi tersebut, Kasie PTM & Keswa mengucapkan terima kasih kepada Camat dan Kapus Gondanglegi yang telah memfasilitasi pertemuan ini, dan kemudian memperkenalkan rombongannya yang hadir serta mengutarakan maksud dan tujuan dari sosialisasi ini.
Dilatarbelakangi kasus PTM yang telah menyalip kasus penyakit menular timbul keinginan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setelah hasil riset dari Universitas Brawijaya yang bekerjasama di Dinkes Kabupaten Malang cukup berhasil, perlu program SMARThealth dilanjutkan sesuai komitmen Bupati Malang Drs. H.M. Sanusi, MM . Oleh karena itu, dalam acara sosialisasi ini adalah advokasi rencana replikasi program SMARThealth di wilayah Kecamatan Gondanglegi.
“Untuk tahun 2020 ini, Desa Sepanjang dipilih untuk melaksanakan replikasi tersebut. Kalau nanti hasilnya baik, akan dikembangkan di desa lain di wilayah Kecamatan Gondanglegi” kata Gatot, sapaan akrab Kasie PTM & Keswa Dinkes Kabupaten Malang.
SMARThealth adalah sistem pengendalian PTM utamanya penyakit kardiovaskular yang dilakukan oleh kader kesehatan terlatih dengan bantuan aplikasi. Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh kader terlatih nanti akan terkoneksi dengan e-Puskesmas pada saat itu juga. Sehingga, tenaga kesehatan baik dokter yang ada di Puskesmas dan perawat maupun bidan yang ada di Ponkesdes bisa segera mengetahui mana warga masyarakat yang memiliki risiko rendah, sedang maupun tinggi.
“Pada kesempatan ini, kita kula nuwun dulu kepada Camat dan Kades,” jelas Gatot.
Tahapan-tahapan berikutnya, Dinkes perlu mengetahui profil desa untuk digunakan sebagai data awal. Kemudian akan disusul dengan Training of Trainers (ToT) pada bulan November 2020, dan pelaksanaannya diperkirakan pada bulan Desember 2020.
Oleh karena itu, perlu adanya komitmen untuk sinergi antara Dinkes, Pusksemas, Kecamatan, dan Pemerintah Desa. Hal ini agar supaya keberlanjutan program itu bisa berkesinambungan dan memberikan manfaat bagi warga di daerah tersebut.
Dinkes akan menyiapkan Posbindu Kit dan tablet untuk kader yang sudah dilatih nantinya. Alat habis pakai juga akan diupayakan oleh Dinkes, namun jika dalam pelaksanaan nantinya masih kurang, Kecamatan dan Desa juga diharapkan bisa membantu.
Dalam kesempatan ini, Kapus Gondanglegi menanyakan apakah programnya masih sama seperti yang dulu. Kasie PTM & Keswa mencoba menjelaskan bahwa mekanismenya masih serupa dalam pelaksanaannya, hanya saja pada pilot project dulu segala sesuatunya didanai oleh Universitas Brawijaya sementara pada pelaksanaan replikasi SMARThealth nantinya sudah dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sesuai komitmen Bupati.
Nur Ani Sahara, salah seorang staf PTM, menambahkan bahwa personil yang terlibat dalam pilot project di Desa Sepanjang nantinya akan dilibatkan dalam mendampingi narasumber dalam ToT nantinya.
Karena di Gondanglegi sudah ada Desa Sepanjang yang dikatakan cukup berhasil dalam pilot project, diharapkan Camat dan Kapus segera merencanakan untuk replikasi di desa-desa lainnya di wilayah Kecamatan Gondanglegi.
Camat Gondanglegi Prestiya Yunita menanggapi permintaan dari Dinkes tersebut. Menurut Prestiya Yunika, sebenarnya di Kecamatan Gondanglegi sudah memiliki konsep Sambang Desa. Kegiatan Sambang Desa itu sudah diagendakan secara matang. Dalam kegiatan tersebut nantinya juga akan diisi dengan pemeriksaan gratis dalam Posbindu.
Majelis-majelis pengajian juga akan disambangi untuk pelaksanaan Posbindu. Namun, setelah akan dilaksanakan terburu datang COVID-19 ini.
Sementara Kades Sepanjang dalam pertemuan itu ikut menambahkan, bahwa kegiatan di Desa Sepanjang pada masa pandemi itu vakum karena merasa takut akan adanya wabah tersebut. Perihal ‘maintenance’ kader terlatihnya, Kades siap membantu mengalokasikan anggaran hanya saja Kades minta petunjuk untuk mengalokasikannya. Karena bila tidak ada payung hukumnya, kawatir nanti Kades dikira menggunakan uang ADD.
Dalam hal ini, Dinkes memang akan mengupayakan workshop yang dihadiri oleh Bappeda, Dinkes dan Bagian Pemerintahan Desa Kabupaten Malang untuk bisa mengatasi persoalan seperti yang dilontarkan oleh Kades Sepanjang tersebut. Sehingga, Kades bisa merasa nyaman nantinya dalam laporan pertanggung jawabannya setelah ada paying hukumnya.
dr. Hendri, seorang dokter Puskesmas Gondanglegi yang aktif dalam pilot project di Desa Sepanjang, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan replikasi SMARThealth nantinya perlu didukung sepenuhnya, seperti obat-obatannya. Dulu kebutuhan obat bisa dicukupi oleh funding riset. Diharapkan pada replikasi nanti juga tercukupi oleh Pemkab Malang karena replikasi ini sudah menjadi milik Pemkab Malang.
Di penghujung pertemuan ini, Camat Gondanglegi memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, dan siap memberikan support untuk keberlangsungan dan kesuksesan pelaksanaan replikasi SMARThealth. *** [170920]
Penulis : Budiarto Eko Kusumo ǀ Penyunting Naskah : Budiarto Eko Kusumo
0 Comments: